TERUNGKAP! Warga Baduy Korban Begal di Jakarta, Ternyata Cucu Puun Cikeusik

Repan, remaja Baduy Dalam asal Lebak, jadi korban begal di Jakarta. Ia ternyata cucu Puun Cikeusik.

Penulis: Misbahudin | Editor: Abdul Rosid
Dok. Pribadi
KORBAN BEGAL - Repan, remaja Baduy Dalam asal Lebak, jadi korban begal di Jakarta. Ia ternyata cucu Puun Cikeusik. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Repan (16), warga Baduy Dalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang menjadi korban pembacokan saat berjualan madu di Jakarta, ternyata merupakan cucu dari Sayih, Puun atau kokolot Cikeusik.

Puun Sayih dikenal sebagai guru spiritual Hercules, pendiri organisasi GRIB.

Peristiwa pembegalan tersebut terjadi pada Jumat (26/10/2025) di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, tepatnya di Jalan Pramuka.

Baca juga: PILU! Warga Baduy Korban Begal di Jakarta Sempat Ditolak Rumah Sakit

Akibat kejadian itu, lengan kanan Repan mengalami luka bacok setelah sempat melawan pelaku begal.

Madu khas Baduy yang dibawanya dari Lebak, uang tunai hasil penjualan, serta satu unit ponsel dirampas oleh pelaku saat Repan terkapar kesakitan.

“Repan itu cucunya Puun Sayih Cikeusik, gurunya Hercules,” ujar Oom, Jaro Kanekes, kepada TribunBanten.com melalui sambungan telepon, Kamis (6/11/2025).

Oom mengungkapkan, Puun Sayih belum mengetahui kabar bahwa cucunya menjadi korban pembegalan di Jakarta.

“Puun belum tahu soal masalah ini,” katanya.

Menurut Oom, apabila Puun Sayih dan muridnya, Hercules, sudah mengetahui peristiwa tersebut, kemungkinan besar mereka akan turun tangan.

“Cuma Hercules belum tahu. Kalau nanti tahu, kemungkinan akan turun,” ujarnya.

Oom menambahkan, warga Baduy Dalam sudah mengetahui adanya salah satu warganya yang menjadi korban begal, namun penyelesaiannya diserahkan sepenuhnya kepada dirinya.

“Sudah tahu, tapi menitipkan kepada kami. Karena mereka tidak tahu apa-apa dan jarang keluar juga,” katanya.

Oom berharap pihak kepolisian, khususnya Polsek Cempaka Putih, segera menangkap para pelaku pembegalan tersebut.

Namun, jika Polsek Cempaka Putih tidak bisa menanganinya, pihaknya berencana melaporkan kasus ini langsung ke Polda Metro Jaya.

“Harus ditangkap dan dihukum sesuai undang-undang yang berlaku. Kami juga akan mengadukan ke Polda Metro Jaya. Ini bukan masalah sepele. Masa di kota besar tidak ada saksi, kan pasti ada,” tegasnya.

Ia menambahkan, jika pelaku tidak segera ditangkap, hal itu dapat memicu kemarahan warga Baduy lainnya.

“Bisa memicu amarah warga Baduy lainnya kalau pelaku tidak tertangkap. Karena ini bukan masalah sepele,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved