Sejarah Hari Jomblo Sedunia, Diperingati Setiap Tanggal 11 November

Berikut penjelasan tentang sejarah peringatan Hari Jomblo Seduni, yang diperingati setiap 11 November

Editor: Ahmad Tajudin
AI Gemini / Tribun Banten
HARI JOMBLO - Berikut penjelasan tentang sejarah peringatan Hari Jomblo Seduni, yang diperingati setiap 11 November. Gambar hasil buatan Ai Gemini. 

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut penjelasan tentang sejarah peringatan Hari Jomblo Sedunia.

Hari Jomblo yang diperingati setiap 11 November memiliki perjalanan panjang, dari tradisi mahasiswa di Tiongkok hingga menjadi festival belanja terbesar di dunia.

Pada tahun ini, Hari Jomblo Sedunia jatuh pada hari ini, Selasa 11 November 2025.

Momen ini diperingati oleh sebagian orang yang merasa dirinya masih jomblo atau single.

Baca juga: Hari Ayah Tanggal Berapa 2025? Ini Kata-kata Romantis yang Bisa Disampaikan Pakai Bahasa Inggris

Mulanya, Hari Jomblo Sedunia dibuat sebagai bentuk Hari Anti Valentine, untuk memberi ruang bagi para lajang dalam merayakan status mereka secara santai tanpa tekanan.

Biasanya dilakukan dengan berkumpul bersama teman-teman sesama lajang atau saling memberi hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi.

Sejarah Hari Jomblo Sedunia

Tradisi Singles’ Day pertama kali muncul pada awal 1990-an di lingkungan mahasiswa Nanjing University, Tiongkok.

Sejumlah mahasiswa lajang memilih 11 November sebagai momen merayakan status sendiri karena angka “1” dianggap sebagai simbol seseorang yang berdiri sendiri.

Empat angka “1” dalam 11/11 kemudian dimaknai sebagai banyak individu lajang yang merayakan kebebasan bersama.

Menurut Investopedia, hari ini dikenal juga sebagai Guanggun Jie (???) atau “Hari Batang Kosong”, istilah yang merujuk pada laki-laki lajang dalam budaya Tiongkok.

Baca juga: Olimpiade Madrasah Indonesia 2025 Digelar di Kota Tangerang, Diikuti 520 Peserta dari 34 Provinsi

Makna angka 11/11 dan simbol self-love

Angka “1” bukan sekadar simbol kesendirian.

Banyak sumber menyebut, termasuk Calendarr, bahwa 11/11 menjadi momentum bagi individu lajang untuk fokus pada diri sendiri, memperkuat hubungan pertemanan, dan merayakan self-love.

Pada masa awalnya, perayaan ini berlangsung sederhana, berkumpul bersama teman, makan malam, atau sekadar saling menyemangati bahwa menjadi sendiri bukanlah sesuatu yang perlu disesali.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved