Update Demo Hari Ini: Massa Aksi Berhasil Jebol Pagar DPR RI, Marinir Turun Tangan Mengadang

TRIBUNBANTEN.COM - Aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (29/8/2025), semakin memanas. Ribuan massa aksi yang terdiri dari mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat berhasil menjebol pagar utama kompleks parlemen.

Situasi kian tegang ketika massa mulai masuk ke area dalam Gedung DPR sekitar pukul 16.58 WIB. Mereka menerobos gerbang setinggi hampir lima meter di Jalan Gatot Subroto, Senayan, dengan membawa bendera Merah Putih. Bahkan, sejumlah demonstran terlihat melemparkan petasan dan botol air ke arah aparat.

Baca juga: Tampang 7 Brimob Diduga Pelindas Ojol hingga Tewas saat Diperiksa Divpropam Polri

Marinir Turun Tangan Hadang Massa

Untuk mencegah massa masuk lebih dalam ke area Gedung DPR, pasukan Korps Marinir TNI AL segera dikerahkan. Prajurit Marinir membentuk barisan rapat sambil memegang tameng transparan, menghalau laju demonstran yang telah menjebol pagar.

Tidak hanya Marinir, aparat Brimob Polri juga bersiaga beberapa meter di belakang barisan dengan tameng hitam. Kendaraan taktis yang sebelumnya terparkir di area DPR pun sudah diaktifkan sebagai bentuk antisipasi jika situasi semakin ricuh.

Aparat gabungan berulang kali meminta massa untuk mundur dan keluar dari kompleks parlemen. Melalui pengeras suara mobil pengurai massa (raisa), aparat menegaskan bahwa aksi unjuk rasa hanya diperbolehkan di luar area Gedung DPR.

“Silakan keluar, kita ingin aksi damai. Penyampaian aspirasi dilakukan di luar, bukan di dalam Gedung DPR,” imbau aparat.

Massa Masih Bertahan

Meski imbauan telah disampaikan, hingga berita ini diturunkan massa aksi masih bertahan di dalam kompleks DPR. Sementara itu, ribuan demonstran lainnya tetap memadati area luar gerbang.

Beberapa demonstran bahkan terlihat memanjat pagar dan tembok, menambah suasana semakin panas. Aparat gabungan TNI-Polri terus berjaga untuk mencegah kericuhan lebih besar.

Situasi terkini di Gedung DPR RI masih dalam pemantauan ketat. Pihak kepolisian memastikan tindakan persuasif akan diutamakan, namun langkah tegas akan diambil apabila kondisi tidak terkendali.