6 Fakta Kasus Ledakan di SMA 72 Jakarta, Nomor 4 Pelaku Diduga Korban Bullying

Kasus ledakan di  SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara saat ini tengah menjadi perhatian publik.

Editor: Abdul Rosid
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
LEDAKAN DI MASJID - Suasana pascaledakan di masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). 

4. Terduga Pelaku Diduga Korban Bullying 

Salah satu siswa SMAN 72 Kelapa Gading, berinisial Z, menyebut terduga pelaku diduga kerap mengalami perundungan. 

“Dia (terduga pelaku) tuh kayak enggak kuat mentalnya, udah enggak kuat,” ujarnya kepada Kompas.com. 

Menurut Z, terduga pelaku sering menyendiri dan membuat gambar bertema darah dan senjata. 

“Katanya dia selalu menyendiri, sering buat gambar-gambar atau foto-foto kayak tentang darah dan tembak-tembakan gitu,” katanya. 

Z juga menyebut terduga pelaku ditemukan tergeletak di belakang sekolah setelah ledakan, di dekat tumpukan sampah. 

“Tergeletaknya di dekat daerah sekolah. Di belakang sekolah. Mungkin bisa jadi itu kayak bom yang gagal meledak,” ujarnya.

5. Senjata Bertuliskan Nama Teroris Dunia 

Dari lokasi kejadian, ditemukan sebuah senjata yang diduga airsoft gun. 

Pakar terorisme dan intelijen Ridlwan Habib menjelaskan, senjata tersebut bertuliskan nama-nama pelaku teror dunia. 

“Brenton Tarrant pelaku teror di New Zealand, Selandia Baru, itu 51 orang korbannya. Alexandre Bissonnette itu pelaku penyerangan teror di masjid Kanada, lalu ada satu lagi teroris nazi di Itali,” ujar Ridlwan. 

Dalam foto yang beredar di media sosial, tulisan “14 Words. For Agartha” dan “Brenton Tarrant. Welcome to Hell” tampak di badan senjata tersebut. 

Ridlwan menilai, pelaku kemungkinan terinspirasi pelaku teror luar negeri.

6. Polisi Tegaskan Senjata Itu Mainan 

Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenkopolhukam) Lodewijk Freidrich Paulus memastikan, senjata yang ditemukan adalah senjata mainan. 

“Ya, ada gambar itu, tapi ternyata senjata mainan. Setelah kami cek itu senjata mainan,” ujarnya di SMAN 72 Kelapa Gading. 

Lodewijk menegaskan penyelidikan masih berlangsung dan meminta publik tidak berspekulasi. 

“Jangan dikatakan ini aksi teroris. Belum, kita belum sampai ke sana, ya. Jadi biarkan aparat bekerja dulu,” ujarnya

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved