Tambang Emas Ilegal di Pandeglang

Guru SD di Pandeglang Hampir Kuasai Lahan Pengelolaan Tambang Emas Ilegal, Berlangsung Sejak 2019

Seorang guru ASN di SDN Padasuka 4 berinisial S diduga menguasai hampir seluruh tempat pengelolaan tambang emas ilegal di Kecamatan Cimanggu

Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Tajudin
Dok. Warga
Warga Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, melaporkan bahwa di wilayahnya masih banyak aktivitas tambang emas yang tidak memiliki izin atau ilegal. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Seorang guru aparatur sipil negara (ASN) di SDN Padasuka 4 berinisial S diduga menguasai hampir seluruh tempat pengelolaan tambang emas ilegal di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang.

Pengelolaan tambang emas yang diduga tidak berizin itu sudah berlangsung sejak tahun 2019. 

Peristiwa itu terungkap setelah adanya informasi dari warga Kecamatan Cimanggu.

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya itu melaporkan bahwa aktivitas tambang emas ilegal di wilayahnya masih banyak beroperasi, dan paling banyak diketahui merupakan milik oknum guru SD berinisial S. 

Saat dikonfirmasi, S membenarkan informasi itu.

"Saya dari tahun 2019 nambang nya," ujar S kepada TribunBanten.com melalui sambungan telepon, Selasa (28/10/2025). 

Baca juga: Marak Tempat Pengelolaan Tambang Emas Ilegal di Pandeglang, Paling Banyak Diduga Milik Oknum Guru SD

S mengungkapkan, bahwa lokasi tambang berada di tanah milik pribadinya. 

"Emang lahan tambang emas punya saya, tapi yang mengelola masyarakat gitu. Kalau saya mah hanya kepemilikan lahan, gak ikut itunya," katanya. 

S mengungkapkan, bahwa izin tambang emas yang dikelolanya sedang diurus oleh ketua paguyuban tambang. 

"Izin wilayah pertambangan rakyat atau WPR nya lagi urus sama ketua paguyuban. Belum keluar, udah satu bulan," ujarnya. 

"Ada ketua paguyuban nya di situ. Kalau nanya ke ketua paguyuban nya aja," sambungnya. 

Pada saat ditanya kemana mengajukan izin wilayah pertambangan rakyat (WPR) tersebut, S mengaku tidak mengetahui.

"Saya kurang paham, ke bagian paguyuban aja. Bagaimana-bagaimananya, kemana-mananya ke paguyuban aja," ucapnya. 

"Katanya sekarang lagi diurus WPR, oh iya yah gitu," sambungnya. 

Baca juga: Hari Stroke Sedunia 2025 : Begini Kondisi Kak Seto, Usai Terkena Strok Ringan

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved