BRIN Klaim Rencana Pengalihan Jalan Serpong-Parung untuk Perkuat Keamanan Objek Vital Nasional

BRIN menyebut rencana pengalihan akses jalan ruas Serpong - Parung dilakukan untuk memperkuat keamanan kawasan objek vital nasional.

Penulis: Ade Feri | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Ade
Halaman pintu masuk BRIN yang ada di Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), belum lama ini. 

Laporan wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan

TRIBUNBANTEN.COM, TANGSEL- Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN menyebut rencana pengalihan akses jalan ruas Serpong - Parung dilakukan untuk memperkuat keamanan kawasan objek vital nasional.

Pasalnya, kawasan BRIN memiliki potensi risiko yang tinggi dengan adanya fasilitas nuklir, area pengembangan roket, propelan, serta laboratorium berstandar internasional.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menjelaskan, jika kawasan tersebut tidak dikelola dengan sistem pengamanan yang optimal, maka berpotensi membahayakan fasilitas vital negara.

Baca juga: BRIN Bersikeras Alihkan Akses Jalan Serpong-Parung Tangsel: Demi Keamanan

"Oleh karena itu, penguatan pengawasan, pengelolaan akses, serta penerapan teknologi keamanan mutakhir, menjadi langkah penting untuk mencegah gangguan dan memastikannya kelancaran operasional," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/10/2025).

"Jadi upaya pengalihan akses jalan yang melintas ini, semata-mata untuk meminimalkan potensi risiko fasilitas vital yang berada di dalam kawasan obyek vital nasional," jelasnya.

Lebih lanjut Handoko menjelaskan, bahwa pengalihan akses lalu lintas itu juga
merupakan tindak lanjut dari Perpres Nomor 63 Tahun 2004 dan Keputusan Kepala BRIN Nomor 191/I/HK/2024.

Dalam peraturan itu disebutkan bahwa, kawasan Kompleks Sains dan Teknologi (KST) B.J Habiebie merupakan area objek vital nasional yang memerlukan pengamanan tingkat tinggi.

“Sehingga pengalihan (arus lalu lintas) ini, sangat penting untuk memastikan integrasi kawasan dan mencegah risiko akses ilegal yang dapat membahayakan fasilitas vital negara," kata Handoko.

Handoko mengaku, dalam pengalihan akses lalu lintas itu, BRIN telah menyiapkan jalan lingkar luar sebagai jalur alternatif yang  memenuhi standar jalan tingkat provinsi.

Ia pun memahami, terkait kekhawatiran warga terutama para pelaku UMKM yang ada di sekitar kawasan, akan hilangnya mata pencaharian atau mematikan roda ekonomi warga.

“Oleh karena itu, BRIN membuka peluang kemitraan agar dampak ekonomi bisa diminimalkan,” jelas Handoko.

Dirinya juga memastikan, koordinasi erat dengan pemerintah daerah, termasuk Pemkot Tangerang Selatan dan Pemkab Bogor terus dilakukan.

"Hal ini penting agar masyarakat merasa aman dan nyaman dalam menggunakan akses baru," kata Handoko.

Dirinya lantas menyebut bahwa, hingga saat ini pihaknya belum melakukan pengalihan akses jalan, sebab BRIN mengedepankan koordinasi dengan semua pihak. 

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved