Cerita 3 Perempuan Asal Tangerang: Terjerat Utang, Dianiaya, hingga Dipaksa Jadi PSK
Tiga perempuan itu mengaku berasal dari Tangerang, Provinsi Banten. Ketiganya masih muda
Kekerasan itu dialami korban saat mereka menolak melayani lelaki hidung belang.
Namun karena tak mampu lagi disekap dan dianiaya, ketiga perempuan ini kemudian terpaksa melayani nafsu lelaki hidung belang yang didatangkan para muncikari.
"Kalau kami tidak melayani, kami disiksam Pak,” ucap seorang korban.
Korban mengaku awalnya tertarik ikut ke Sulawesi Selatan bersama pelaku karena dijanji bekerja di kafe dengan iming-iming gaji tinggi dan kendaraan operasional.
Mereka meninggalkan Jakarta pada 13 April 2020.
Namun dalam perjalanannya, mereka terpaksa harus melayani nafsu seks para lelaki yang difasilitasi para tersangka.
Jerat utang menjadi penyebabnya. Seorang korban, VA (16), mengaku berutang Rp 16 juta kepada AD.
Utang tersebut ungkapnya tidak melalui permintaannya. Awal perkenalannya dengan AD yang difasiltasi YP.
VA mengaku langsung diberikan satu unit handphone, uang tunai Rp 2 juta.
Kemudian saat di Jakarta ia dibelikan perlengkapan make-up dan dibawa ke salon.
Beberapa hari kemudian, AD menyampaikan bahwa mereka berutang 16 juta.
Ia menduga jika utang itu berasal dari semua fasilitas yang DA berikan ke korban sebelum berangkat ke Sulawesi Selatan.
Berawal dari utang inilah AD dengan leluasa mengatur VA, termasuk menjadikannya PSK.
Tujuan sebenarnya adalah Kabupaten Bantaeng karena di daerah tersebut ia memiliki teman, yakni NI dan FI.
Belakangan kedua temannya tersebut senasib dengannya.