Virus Corona
Update 13 Juni: Tambah 1.014 Jadi 37.420 Orang Positif Corona, Ini Sebarannya di 34 Provinsi
Dalam catatan Tribunbanten.com, sudah empat kali angka tambahan kasus baru Covid-19 berada di atas 1.000 orang dalam setiap harinya
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Abdul Qodir
Ia mencontohkan, perbedaan bisa dilihat pada DKI Jakarta sebagai episentrum besar dengan jumlah tes satu juta penduduknya adalah 17.954 orang.
Angka tersebut berada di atas Thailand secara keseluruhan yang mencapai 6.708 per satu juta penduduk.
Kemudian, di Filipina 4.419 orang per satu juta penduduk, kemudian Jepang hanya 2.626 per satu juta penduduk.
Dalam hal in, apabila dibandingkan dengan Malaysia, maka Indonesia masih berada di bawahnya.
"Malaysia telah melakukan 19.118 tes per satu juta penduduk,” ujarnya.
Yurianto mengakui bahwa tes di Indonesia masih rendah, yakni 1.752 per satu juta penduduk.
Namun, hal itu bukan berarti menjadi gambaran ketidakeseriusan pemerintah terhadap penanganan pandemi Covid-19.
Yurianto menyinggung banyaknya kepulauan dan luasnya wilayah menjadi faktor yang mempengaruhi perbedaan penanganan dan menjadi hambatan tersendiri.
“Karena kita melihat, bahwa tanah air kita terdiri banyak kepulauan, terdiri dari banyak wilayah yang cukup luas, dengan kepadatan, dan risiko mobilitas orang yang terkait dengan faktor pembawa penyakit cukup besar, yang sangat berbeda,” kata dia.
Oleh karena itu, pemerintah juga mempelajari beberapa hal terkait dengan episentrum yang lain seperti kasus Covid-19 di Kota Surabaya, Makassar, dan Kalimantan Selatan.
“Untuk kita hitung kembali, berapa yang sudah kita lakukan tes per satu juta penduduk,” ujarnya.
“Ini menjadi faktor pengukur yang lebih obyektif, kalau kemudian kita mau melihat kinerja secara keseluruhan, dari upaya kita bersama dalam menanggulangi Covid-19,” tambahnya.
Di samping itu, pemerintah juga tengah melaksanakan arahan dari Presiden untuk melaksanakan tracing secara agresif dari semua kasus positif untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan secara masif.
“Agar kita bisa mendapatkan kasus yang harus kita isolasi. Karena kalau tidak, maka upaya kita untuk membendung dan memutuskan rantai penularan ini akan semakin berat,” ujarnya.
Yurianto kembali mengingatkan kunci utama untuk memutuskan rantai penularan virus corona adalah pelaksanaan protokol kesehatan.
Di antaranya menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin.
"Ini adalah kebiasaan baru, inilah kemudian tatanan hidup yang baru yang harus kita lakukan. Karena hanya dengan cara ini saja kita bisa mengendalikan penularan dari satu orang ke orang yang lain,” katanya.
