Pilkada Tangerang Selatan

Rahayu Saraswati Diduga Jadi Korban Pelecehan, 'Paha Calon Wawali Tangsel', Ini Curhatannya

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, bakal calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan disinyalir menjadi korban pelecehan seksual secara verbal.

Editor: Glery Lazuardi
istimewa
Bakal Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo saat menghadiri acara Ngaji Kamulyan di Posko NU Tangsel Peduli COVID-19, Jalan Otista Raya, Ciputat, Tangsel, Banten pada Minggu (23/8/2020) malam. 

TRIBUNBANTEN, TANGSEL - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo alias Sara, bakal calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan disinyalir menjadi korban pelecehan seksual secara verbal.

Politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana dan mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu diduga melakukan pelecehan terhadap Sara melalui akun media sosial Twitter.

Gerindra Rapat Perdana Pemenangan Muhamad-Rahayu, Strategi Sun Tzu Siap Dimainkan

Ternyata Mega-Prabowo Sudah Buat Kesepakatan Usung Muhamad-Rahayu di Pilkada Tangsel

Politisi Partai Gerindra itu mengaku kecewa terhadap pelecehan seksual secara verbal melalui akun Twitter yang dilakukan dua tokoh politik itu terhadapnya.

Sara mengatakan, apa yang dialaminya hanya bagian kecil dari kasus-kasus pelecehan atau kekerasan seksual yang selama ini terjadi.

"Apa yang saya alami hanyalah representasi miniatur dari apa yang dialami oleh korban pelecehan atau kekerasan seksual lainnya," kata Sara dalam keterangan tertulis, Senin (7/9/2020).

Aksi saling dorong dan teriakan dari pendukung dan kepolisian mewarnai pendaftaran paslon Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusomo di kantor KPU Kota Tangerang Selatan, Jumat (4/9/2020).
Aksi saling dorong dan teriakan dari pendukung dan kepolisian mewarnai pendaftaran paslon Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusomo di kantor KPU Kota Tangerang Selatan, Jumat (4/9/2020). (Tribunbanten.com/Zuhirna Wulan Dilla)

Menurut dia, objektifikasi terhadap perempuan telah berlangsung terlalu lama, sehingga dianggap sebagai suatu kenormalan.

Sara mengaku mempertimbangkan untuk melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya.

Sara mengatakan, hal ini sebagai wujud komitmennya untuk terus mendukung korban/penyintas pelecehan dan kekerasan seksual.

"Saya sampaikan bahwa akan saya pertimbangkan (untuk melapor)," ujar dia.

Keponakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu menyampaikan kasus pelecehan atau kekerasan seksual tidak pernah ada kaitannya dengan pakaian yang dikenakan korban.

Sara mengaku heran jika pakaian olahraga yang dikenakannya disebut menjadi penyebab dirinya dilecehkan.

Padahal, kata Sara, ia memakai pakaian tersebut sesuai dengan kegiatan yang dijalaninya yaitu berolahraga.

"Jika Anda punya pendapat tentang bagaimana seharusnya seseorang berpakaian saat berolahraga, itu adalah hak anda dan saya tidak akan menghakimi Anda berdasarkan itu," ujar dia.

"Tetapi saya percaya bahwa semua orang (laki-laki dan perempuan) punya hak untuk berpakaian sesuai dengan kehendaknya masing-masing tanpa mengalami pelecehan, diskriminasi, nyinyiran, dan lain-lain," kata Sara.

Paslon Muhamad-Saraswati Naik Oplet Morris Minor ke KPU Tangsel

PR Kota Tangsel versi Muhamad-Saras: Tingkatkan Mutu Pendidikan Hingga Antisipasi Pelecehan Seksual

Karena itu, Sara mengatakan, perspektif "salah korban" seperti yang sering dalam melihat kasus pelecehan atau kekerasan seksual harus dibuang jauh-jauh.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved