Virus Corona

Luhut Binsar Tangani Covid-19, Pasien Positif Justru Bertambah, Bagaimana Hasil Evaluasi?

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyampaikan evaluasi penanganan Covid-19 di 10 provinsi prioritas, setelah dua pekan.

Editor: Glery Lazuardi
Kompas.com
Ilustrasi peneliti melakukan pengembangan vaksin virus corona (Covid-19) di laboratorium. 

TRIBUNBANTEN.COM, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyampaikan evaluasi penanganan Covid-19 di 10 provinsi prioritas, setelah dua pekan atau periode 13-27 September 2020.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengaku evaluasi ini disampaikan karena banyak publik yang bertanya-tanya seperti apa hasil penanganan Covid-19 di provinsi prioritas tersebut.

Terutama, setelah Presiden Joko Widodo secara khusus menugaskan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

"Semua pihak ingin mengetahui bagaimana perkembangan dua minggu terakhir terkait 9 provinsi prioritas ditambah Banten. Yaitu tanggal 13-27 September. Sejak ditunjuknya Menko Marves dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19," kata Wiku dalam keterangan pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/10/2020).

Sembuh dari Virus Corona, Dirut Bank Banten Berbagi Gaya Hidup Sehat

Apresiasi Lomba Kampanye Sehat, Bawaslu: Inovasi Cegah Pilkada 2020 Jadi Klaster Penyebaran Corona

Adapun 10 provinsi tersebut yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan Sumatera Utara, Papua, Bali.

Ada tiga aspek evaluasi yang dipaparkan Wiku, yakni tren kasus aktif, angka kesembuhan dan angka kematian. Berikut paparannya:

Kasus aktif

Wiku mengatakan, dalam periode 13-27 September, terjadi kenaikan jumlah kasus aktif di 10 provinsi prioritas yang berakibat kenaikan secara nasional.

"Jumlah kasus aktif secara nasional di Indonesia terus mengalami peningkatan, seiring dengan terjadinya peningkatan di provinsi prioritas," kata Wiku.

Wiku memaparkan, total kasus aktif di 10 provinsi prioritas tersebut pada 13 September masih berjumlah 39.271 pasien.

Namun sepekan setelah Luhut dan Doni ditugaskan, kasus aktif di 10 provinsi bertambah menjadi 40.693.

Sepekan setelahnya atau pada 27 September, kasus aktif di 10 provinsi itu kembali bertambah menjadi 41.798.
Adapun kasus aktif adalah jumlah pasien Covid-19 yang saat ini masih menjalani perawatan atau isolasi mandiri.

Sempat Bekerja Bersama Menteri KKP Edhy Prabowo, Dirjen PRL Meninggal Dunia karena Terinfeksi Corona

Perayaan HUT ke-60, Karang Taruna Harus Bantu Pemerintah Tanggulangi Corona

Angka kasus aktif didapatkan dari jumlah total kasus Covid-19 dikurangi dengan jumlah pasien sembuh dan meninggal dunia.

Meski kasus aktif di 10 provinsi prioritas bertambah, namun Wiku menyebut kontribusinya terhadap kasus aktif secara nasional menurun.

Pada 13 September, persentase kasus aktif di 10 provinsi ini menyumbang 71,8 persen dari kasus aktif nasional.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved