HUT ke-20 Banten, Kondisi Jalan Rusak dan Tak Beraspal di Pandeglang, Warga: Pemerintah Hanya Janji
Provinsi Banten berulang tahun ke-20. Namun, selama 20 tahun berdiri sebagai sebuah provinsi, sejumlah permasalahan masih dialami Kota Para Jawara.
Penulis: Rizki Asdiarman | Editor: Glery Lazuardi
Laporan wartawan TribunBanten.com, Rizki Asdiarman
TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Provinsi Banten berulang tahun ke-20. Namun, selama 20 tahun berdiri sebagai sebuah provinsi, sejumlah permasalahan masih dialami Kota Para Jawara tersebut.
Salah satu di antara permasalahan tersebut, yaitu kondisi jalan.
Berdasarkan pemantauan TribunBanten.com pada Minggu (4/10/2020) ini, jalan di Kabupaten Pandeglang rusak.
Jalan sepanjang 3 kilometer dari jalan masuk desa Bojongmanik menuju Desa Pasirloa di kecamatan Sindangresmi Pandeglang sulit dilalui kendaraan.
Sangat sulit dilalui kendaraan, karena terdapat banyak lubang yang dalam serta digenangi air.
• Rahayu Saraswati Kritik Wali Kota Airin Rachmi, Protes Kondisi Jalan di Tangerang Selatan Tak Rata
• Warga Sesak Nafas dan Sering Kecelakaan Gara-gara Tumpahan Pasir di Jalan Leuwidamar Lebak
Tak hanya itu, tanah merah dan batu kali juga terdapat di jalan tersebut.
Pada saat kendaraan roda dua berpapasan dengan kendaraan roda empat, pengendara kendaraan roda dua mengalah hingga ke pinggir batas jalan yang di sampingnya merupakan pesawahan.
Tak hanya pengendara kendaraan bermotor, warga setempat mengeluhkan hal ini.
Hal ini, karena jalan yang belum pernah tersentuh aspal merupakan akses warga di dua kecamatan yakni kecamatan Sindangresmi dan Sukaresmi.
"Tidak ada jalan lagi, hanya ini jalannya kalau mau ke Desa Pasirloa, atau kalau mau keluar dari Kecamatan Sindangresmi. Iya mau tidak mau harus melalui jalan ini sampai ke kecamatan Sukaresmi," kata Supriadi (44), warga, saat ditemui di lokasi, Minggu (4/10/2020).
Kondisi jalan akan semakin buruk ketika turun hujan. Bahkan genangan air terkadang menutupi jalan tersebut.
"Kalau hujan itu air bisa menutupi jalan, kasihan pengendara yang melintas karena tidak kelihatan lubang-lubang besar," ujarnya.

Dia mengungkapkan, banyak pengendara sepeda motor yang jatuh akibat jalan licin dan bertanah merah.
"Tanah itu kalau kena air jadinya becek, terus mengenai ban motor, jadinya ban motor yang melintas ngijek batu kali ya licin," ujarnya.
Selama hampir 20 tahun, kata dia, jalan itu belum pernah di beton.
"Ini saya tinggal di sini selama 20 tahun, belum pernah jalan ini di beton. Ada yang sudah dibeton pas mau masuk Kecamatan Sindangresmi itu hanya sekitar 5 kilometer, terus ke sini, jalan rusak," ucapnya.
Sekedar untuk menutupi jalan berlubang, masyarakat sekitar hanya memanfaatkan pasir yang diambil dari pangkalan pasir di dekat jembatan yang tidak jauh dari pemukiman warga.
"Ya, palingan buat nutupin lubang diambil dari pangkalan pasir yang berada di bawah jembatan," terangnya.
Warga berharap Pemerintah Kabupaten Pandeglang segera memperbaiki jalan tersebut, sebagai akses utama jalur penghubung antar Dua Kecamatan di Kabupaten Pandeglang.
Sementara itu, Kepala Desa Pasirloa Imron Roasadi menyebutkan jalan di dua kecamatan antara Sindangresmi dan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang belum pernah tersentuh beton.
"Tidak ada anggaran dari pemerintah yang dikucurkan," katanya saat dihubungi, Minggu (04/10/2020).
• Perayaan HUT Banten ke-20 Kisruh, Bakar Ban di depan Kantor DPRD, Mahasiswa: Peserta Aksi Diamankan
• Wakil Ketua DPRD: Berdiri 20 Tahun, Kemiskinan-Kebodohan Masih Hantui Banten
Bahkan dirinya menyebutkan, pada awalnya jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda dua.
"Sebab awalnya itu hanya jalan setapak yang dikelillingi sawah, karena kebutuhan warga maka mulai di bikin jalan meski masih tanah merah," jelasnya.
Ia mengaku pihak desa telah mengajukan proposal dana untuk pembuatan jalan kabupaten di dua kecamatan.
"Sudah pernah saya mengajukan proposal, minta agar jalan utama penghubung dua kecamatan dapat dilakukan pembetonan," jelasnya.
Waktu itu, katanya, tahun 2016 dirinya telah mengajukan proposal dana untuk jalan di desa Pasirloa. Namun hingga saat ini belum ada respon dari pihak Pemerintah Kabupaten Pandeglang.
"Belum ada respon sama sekali dari Pemkab Pandeglang," terangnya.
Dirinya menyebutkan, untuk desa Pasirloa sendiri, sebagian jalan sudah dilakukan pengerasan dibandingkan jalan yang berada di kecamatan Sukaresmi dan Sindangresmi
"2015 itu, warga desa Pasirloa lakukan pengerasan jalan dari anggaran dari desa," ucapnya.

Menurutnya, hal ini telah disampaikan kepada pihak Bupati Pandeglang. Namun dari dua kecamatan, hanya satu desa yang baru dilakukan pengecoran.
"Desa pertama dari jalan masuk kecamatan Sindangresmi, itupun hanya 3 kilometer yang di cor," terangnya.
Dirinya mengaku Pemerintah Kabupaten telah berjanji akan melakukan pembuatan jalan di dua kecamatan tersebut.
"Waktu itu, Pemkab sudah janji untuk melakukan pengecoran, tapi terkendala masalah covid-19, jadi hingga kini jalan tersebut masih terbengkalai," tutupnya.