Pengamat: Ada Skenario Unik dan Dorongan Pendukung Petahana dalam Pilkada 2020, Apa Itu?

Faktor lainnya, lanjut Leo, ada kekhawatiran dari pihak-pihak berkepentingan bahwa masyarakat akan mudah lupa terhadap 200 calon kepala daerah petahan

Penulis: Rizki Asdiarman | Editor: Abdul Qodir
Tribunbanten.com/Rizki Asdiarman
Tangkapan layar siaran via Youtube - Pengamat Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Leo Agustino saat menjadi pembicara webinar Launching TribunBanten yang mengangkat tema 'Pilkada Aman dan Nyaman', Rabu (18/11/2020) malam. 

Faktor lainnya, lanjut Leo, ada kekhawatiran dari pihak-pihak berkepentingan bahwa masyarakat akan mudah lupa terhadap 200 calon kepala daerah petahana jika Pilkada Serentak terus ditunda.

"Saya melihat, kekwatiran mereka (Petahana). Mengenai ingatan masyarakat Indonesia yang pendek," katanya.

Menurutnya, apabila penyelenggaraan pilkada ini tidak diselenggarakan dan diserahkan kepada Pelaksana Tugas (Plt) maka efek petahananya yang selalu diinget oleh masyarakat akan terganggu.

"Ini kan tidak mengenakan bagi para petahana," ujarnya. 

Oleh karena itu, kata dia, partai-partai besar yang banyak mempunyai jagoan calon petahana terus mendorong agar Pilkada Serentak tetap dapat diselenggarakan pada tahun 2020.

"Karena para petahan merupakan bagian dari para elit-elit partai yang bukan hanya di provinsi tetapi juga di kota/kabupaten, bahkan mereka merupakan bagian dari elit partai politik dalam konteks yang besar," ujarnya.

 
 

Sumber: Tribun Banten
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved