Aniaya Sopir Taksi Online, Habib Bahar Tolak Diperiksa Polisi, Minta Langsung ke Pengadilan
Sedianya penyidik hendak meminta keterangan dirinya yang juga menjadi tersangka kasus dugaan penganiayaan sopir taksi online.
TRIBUNBANTEN.COM - Penyidik Polda Jawa Barat gagal memeriksa terpidana kasus penganiayaan Habib Bahar bin Smith di di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Senin (23/11/2020) kemarin.
Sedianya penyidik hendak meminta keterangan dirinya yang juga menjadi tersangka kasus dugaan penganiayaan sopir taksi online.
Namun, Bahar menolak memberikan keterangan kepada penyidik soal kasus barunya itu. Dia lebih menginginkan kasus dan dirinya segera disidangkan di pengadilan.
"Yang bersangkutan tidak mau diambil keterangan. Penyidik kemudian membuat berita acara pemeriksaan tersangka tidak mau diambil keterangan," ucap Direktur Ditreskrimum Polda Jabar Kombes CH Pattopoi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Selasa (24/11/2020).
Ini kali kedua Habib Bahar tersangkut kasus penganiayaan.
Sebelumnya dia divonis 3 tahun penjara karena penganiayaan dua anak di bawah umur.
Dalam kasus itu, Bahar sempat dibebaskan karena mendapat program asimilasi pada Mei 2020.
Namun, asimilasinya dicabut dan kembali ditangkap serta dijebloskan ke penjara untuk menjalani sisa masa hukuman.
Penyebabnya, karena Bahar menyampaikan ceramah bernada provokatif yang meresahkan masyarakat dan dinilai melanggar peraturan pemberian asimilasi narapidana.
Baca juga: Polri dan TNI Bergerak Copot Baliho Rizieq Shihab Dekat Markas FPI, Begini Situasinya
Baca juga: Dijemput Ratusan Brimob Bersenjata, Bahar bin Smith Minta Sebatang Dulu, Masuk Sel Teroris
Pattopoi menyebut, pemeriksaan itu seharusnya dimanfaatkan untuk menjelaskan duduk perkara sekaligus pembelaan.
"Kesempatan yang bersangkutan membela diri dan beri penjelasan,tidak digunakan olehnya," kata dia.
Dengan tidak memberikan keterangan, penyidik akan melanjutkan proses hukum ini ke pengadilan.
Patoppoi menambahkan, tidak akan ada saksi lainnya lagi yang diperiksa.
"Tidak ada saksi lain. Lanjut kirim berkas ke jaksa untuk diproses," ucap dia.
Tiga Hari Bebas, Masuk Penjara Lagi

Terpidana dalam kasus penganiayaan dua remaja, Bahar bin Smith, bebas dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cibinong Jawa Barat pada Sabtu (16/5/2020), sekitar pukul 15.30 WIB.
Bahar yang divonis 3 tahun penjara atas kasus penganiayaan dua anak di bawah umur, bebas sementara setelah mendapat asimilasi dari pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS).
Pembebasan Bahar juga berdasarkan aturan Permenkumham Nomor 10 Tahun 2020 tentang Program Pembebasan Bersyarat Asimilasi Kementerian Hukum dan HAM terkait Covid-19.
Namun, pada Selasa (19/5/2020) dini hari atau tiga hari berikutnya, Bahar bin Smith kembali ditangkap petugas.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Abdul Aris mengatakan, Bahar ditangkap karena melanggar ketentuan dalam menjalankan program asimilasi.
Baca juga: Baru Bebas, Habib Bahar bin Smith Dijebloskan Lagi ke Penjara, Ternyata Tiga Hal Ini Penyebabnya
Sementara itu, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Reynhard Silitonga mengatakan, ada sejumlah hal yang dilanggar Bahar saat menjalani program asimilasi.
Pertama, ceramah yang dilakukan saat setelah bebas diketahui bernada provokasi dan menyebarkan rasa permusuhan kepada pemerintah.
Kedua, yang bersangkutan dinilai melanggar penerapan PSBB karena mengumpulkan banyak jemaah dalam ceramahnya.
"Atas perbuatan tersebut, maka kepada yang bersangkutan dinyatakan telah melanggar syarat khusus asimilasi, sebagaimana diatur dalam Pasal 136 ayat 2 huruf e Permenkumham Nomor 3 Tahun 2018 dan kepadanya dicabut asimilasinya," kata Reynhard dikutip dari Kompas.com (19/5/2020).
Bahar disebutkan melanggar pasal dalam Permenkumham No 03 Tahun 2018 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat.
Pasal yang dilanggar Selengkapnya tentang Pasal 136 (1) Permenkumham No 03 Tahun 2018.
Pengacara Bahar, Aziz Yanuar mengatakan program asimilasi yang diberikan Bahar dibatalkan diduga berkaitan dengan ceramah yang dilakukannya setelah bebas. "Kami menduga ini terkait ceramah Beliau, karena ceramah pada Sabtu malam itu menjadi viral dan sangat menyinggung penguasa," kata Aziz Yanuar kepada Kompas.com, Selasa.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Habib Bahar Diperiksa Sebagai Tersangka, Tapi Dia Bungkam Tolak Beri Keterangan, Begini Kata Polisi dan di Kompas.com dengan judul "Bahar bin Smith Kembali Ditangkap, Ini Pasal yang Dilanggar"