Begini Isi Rekaman Percakapan Terakhir 6 Laskar FPI Sebelum Tewas, Ada Suara Jerit dan Minta Tolong
Dalam acara Mata Najwa yang ditayangkan di Trans7 kemarin malam,pada 16 Desember 2020, memutarkan isi percakapan terakhir 6 Laskar FPI saat penembakan
Penulis: Zuhirna Wulan Dilla | Editor: Yudhi Maulana A
Sebanyak empat orang diringkus dalam satu mobil.
Terakhir di KM 51-52, di mana Laskar FPI berusaha merebut senjata petugas di dalam mobil.
Keempat Laskar FPI ynag melawan ditembak oleh petugas kepolisian.
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Benny Mamoto, membenarkan terjadi penyerangan dan dia menyebut yang aktif menyerang adalah pihak FPI.
"Memang benar telah terjadi penyerangan dan yang aktif menyerang adalah kelompok itu (FPI) dari awal," jelas Benny Mamoto yang hadir dalam rekonstruksi tersebut.
Sebelumnya, Sekretaris Umum FPI, Munarman menjelaskan malam itu ada empat mobil yang mengawal keluarga Rizieq Shihab.
Empat mobil itu berisikan keluarga besar Rizieq Shihab yang terdiri dari anak-anak dan menantu.
Lalu tim mobil dari Laskar FPI yang mengawal rombongan Rizieq Shihab itu berada di paling depan, dengan tiga mobil mengikuti di belakang.
Munarman menceritakan jika rombongan Rizieq Shihab sama sekali tidak menyadari ada polisi yang membuntuti mereka.
"Jadi Laskar FPI saat itu benar-benar tidak tahu jika itu polisi?," kata Najwa Shihab.
"Polisi ini kan ada bagian intelkam dan bagian serse dan dia hanya pulbaket, pengumpulan bahan keterangan, apakah mereka menyentuh fisik? tidak. karena saya sering berhubungan dengan mereka," ujar munarman.
"Sedangkan reserse, reserse itu kan tugasnya penegakan hukum, penegakan hukum ini jika ketemu dengan yang ditarget harusnya mengeluarkan surat perintah," jelasnya kembali.
Baca juga: Ketum dan Panglima Laskar FPI Datang ke Polda Metro Jaya, Tapi Sebut Bukan Menyerahkan Diri
Baca juga: Kesaksian Laskar FPI dalam Rombongan Rizieq soal Penembakan: Ada Suara Kegaduhan & Tiba-tiba Hening
Munarman menegaskan harusnya saat itu ada surat perintah yang mereka bawa.
"Harusnya mereka begini, datang dengan bilang ini surat perintah saya anda dipanggil atau anda ditangkap kan jelas, ini apa? tugas pokoknya yang menguntit ini apa?" kata Munarman dengan kesal.
"Harusnya ada surat perintah," jelasnya kembali.