Setelah Dikeluarkan, Begini Nasib 5 Siswi TikTok-an Injak-injak Rapor Saat ini
BB, Satu dari lima siswi yang menginjak rapor mengaku menyesali perbuatan yang telah dilakukannya.
Ia mengatakan apa yang telah dilakukan kelimanya telah membuat kecewa.
Mereka tidak memikirkan dampaknya jika membuat konten yang negatif. Padahal dampak positif media sosial sangat banyak jika dimanfaatkan untuk belajar hal-hal positif di masa pandemi.
"Harapan kami ini menjadi pembelajaran bagi siswa lainnya, mudah mudahan tidak terjadi lagi di semua sekolah," kata As'ad.
Atas kejadian ini, Diknas akan melakukan sosialisasi ke seluruh sekolah di Lombok Timur bagi siswa dan guru untuk bijak mengunakan media sosial.
Kesal nilai turun selama belajar daring

Tiktok-an kelima siswi tersebut berawal saat pembagian rapor di SMPN 1 Seula pada Jumat (19/12/2020).
Setelah pembagian rapor, sejumlah siswi merasa kesal melihat nilai mereka.
Salah satu siswi yang dikeluarkan mengaku, nilai mereka tak memuaskan lantaran pembelajaran secara daring. Padahal mereka sebelumnya juara kelas.
"Waktu itu kami kecewa dengan nilai yang tidak memuaskan, kami menyesal, kami salah," ujar salah seorang siswa.
Ia mengaku masih ingin bersekolah di tempat tersebut.
"Saya sedih, ingin sekolah di sana lagi. Kami menyesal, kami salah," tutur dia.
Menyesal datang belakangan
BB, Satu dari lima siswi yang menginjak rapor mengaku menyesali perbuatan yang telah dilakukannya.
"Iya saya menyesal dan malu. Saya salah. Mau minta maaf sama Pak Guru, Ibu Guru," kata BB saat ditemui Kompas.com di rumahnya, di Desa Ketangga, Kecamatan Suela.
Hal senada dikatakan MR, teman BB yang juga mengaku menyesal atas perbuatannya.