Setelah Dikeluarkan, Begini Nasib 5 Siswi TikTok-an Injak-injak Rapor Saat ini

BB, Satu dari lima siswi yang menginjak rapor mengaku menyesali perbuatan yang telah dilakukannya.

Editor: Abdul Qodir
Istimewa/Kompas.com
Salah satu adegan dalam video tiktok yang dipermasalahkan sekolah SMPN 1 Suela, Lombok Timur, beredar di media sosial. Sekolah mengeluarkan 5 siswa yang muncul dalam video tik tok tersebut 

Ia mengatakan apa yang telah dilakukan kelimanya telah membuat kecewa.

Mereka tidak memikirkan dampaknya jika membuat konten yang negatif. Padahal dampak positif media sosial sangat banyak jika dimanfaatkan untuk belajar hal-hal positif di masa pandemi.

"Harapan kami ini menjadi pembelajaran bagi siswa lainnya, mudah mudahan tidak terjadi lagi di semua sekolah," kata As'ad.

Atas kejadian ini, Diknas akan melakukan sosialisasi ke seluruh sekolah di Lombok Timur bagi siswa dan guru untuk bijak mengunakan media sosial.

Kesal nilai turun selama belajar daring

Siswa belajar dari rumah didampingi orangtua, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta memperpanjang masa belajar di rumah selama wabah Covid-19 hingga 19 April 2020 mendatang. Mulanya masa kegiatan belajar di rumah bagi siswa-siswi diberlakukan selama dua pekan, terhitung sejak 16 Maret sampai 29 Maret 2020.
Siswa belajar dari rumah didampingi orangtua, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta memperpanjang masa belajar di rumah selama wabah Covid-19 hingga 19 April 2020 mendatang. Mulanya masa kegiatan belajar di rumah bagi siswa-siswi diberlakukan selama dua pekan, terhitung sejak 16 Maret sampai 29 Maret 2020. (Tribunnews/Herudin)

Tiktok-an kelima siswi tersebut berawal saat pembagian rapor di SMPN 1 Seula pada Jumat (19/12/2020).

Setelah pembagian rapor, sejumlah siswi merasa kesal melihat nilai mereka.

Salah satu siswi yang dikeluarkan mengaku, nilai mereka tak memuaskan lantaran pembelajaran secara daring. Padahal mereka sebelumnya juara kelas.

"Waktu itu kami kecewa dengan nilai yang tidak memuaskan, kami menyesal, kami salah," ujar salah seorang siswa.

Ia mengaku masih ingin bersekolah di tempat tersebut.

"Saya sedih, ingin sekolah di sana lagi. Kami menyesal, kami salah," tutur dia.

Menyesal datang belakangan

BB, Satu dari lima siswi yang menginjak rapor mengaku menyesali perbuatan yang telah dilakukannya.

"Iya saya menyesal dan malu. Saya salah. Mau minta maaf sama Pak Guru, Ibu Guru," kata BB saat ditemui Kompas.com di rumahnya, di Desa Ketangga, Kecamatan Suela.

Hal senada dikatakan MR, teman BB yang juga mengaku menyesal atas perbuatannya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved