Refleksi 16 Tahun Tsunami Aceh, Luluh Lantak di Bumi Serambi Makkah, Ini Gambaran Setelah Bencana

26 Desember akan selalu diingat Warga Negara Indonesia (WNI) khususnya Aceh.

Editor: Glery Lazuardi
Serambinews.com
Arsip berita Harian Serambi Indonesia edisi Sabtu 7 Januari 2005. 

Permintaan hewan qurban menjelang Idul Adha 1425 H menurun drastis dibanding tahun sebelumnya.

Di wilayah Kota Lhokseumawe misalnya, pada saat itu para pedagang mengaku tiap harinya hanya laku satu hingga dua ekor kambing.

Misalnya seperti salah seorang pedagang yang kala itu didatangi Wartawan Harian Serambi Indonesia yang mengalami kemerosotan penjualan.

Jika tahun sebelumnya dia bisa menjual hewan qurban sebanyak 150 ekor kambing dan 15 ekor kibas (biri-biri), namun menjelang lebaran Idul Adha pada 21 Januari 2005 lalu yang laku hanya 15 ekor kambing dan 3 ekor kibas.

Baca juga: BPBD Lebak: 6 Kecamatan Rawan Terjadi Tsunami, Warga Diminta Waspada

Harga sembako melambung

Pasca tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004, harga pangan di Aceh terus mengalami kenaikan.

Hingga menjelang lebaran Idul Adha 1425 H, harga kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula pasir, minyak goreng, dan berbagai jenis barang primer lainnya di laporkan masih saja tinggi.

Padahal, beberapa minggu pasca tsunami arus distribusi atau pasokan dan stok barang di tangan para pedagang grosir dan eceran sudah relatif banyak.

Kususnya gula pasir, yang awalnya sempat turun harga jual, tetapi menjelang Lebaran Idul Adha 1425 Hijriah, kembali naik.

Memang, kebutuhan primer ini menjadi barang langka di Aceh setelah terjadinya peristiwa tsunami.

Jika ada, harganya pun terus melambung hingga membuat beberapa pelaku usaha warung kopi terpaksa tutup.

Baca juga: Sempat Tak Berbunyi Saat Dinyalakan, BMKG Jelaskan Alat Pendeteksi Tsunami di Banten Berfungsi

Takbir keliling tetap ada di beberapa wilayah Aceh

Meskipun pelaksanaan Lebaran Idul Adha 1425 H dirundung duka setelah bencana tsunami yang memporak-porandakan Aceh, tapi tak membuat semarak peringatan besar umat Islam ini menjadi lesu.

Takbir keliling tetap digelar di beberapa wilayah Aceh.

Salah satunya di Kota Lhokseumawe yang dikoordinir oleh Kantor Dinas Syariat Islam Kota Lhokseumawe.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved