Diduga Terlibat Pengeboman di Filipina, Kronologi Densus 88 Tembak Mertua dan Menantu di Makassar

Keduanya diduga terkait dalam aksi pengeboman sebuah gereja di Jolo, Filipina yang menewaskan 22 orang dan melukai 100 orang.

Editor: Abdul Qodir
Istimewa
Ilustrasi tim Densus 88 Polri melakukan pengepungan terduga teroris 

TRIBUNBANTEN.COM - M Rizaldi alias MR alias RI dan Ajiz alias SA alias AJ, mertua dan menantu, tewas dalam penggerebekkan terduga teroris oleh Densus 88 di Villa Mutiara Cluster Biru Jalan Boulevard, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Rabu (6/1/2021) pagi.

Polisi menyebut mertua dan menantu diduga jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD)  Sulsel.

Kapolrestabes Makassar Komisaris Besar Polisi Witnu Urip Laksana, membenarkan adanya penangkapan dua terduga teroris di komplek perumahan tersebut yang dilakukan tim Densus 88 Anti-Teror Polri dan di-backup Gegana Brimob Polda Sulsel.

"Hari ini telah dilakukan penindakan, penegakan hukum oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Gabungan bersama Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar terhadap dua orang pelaku berinsial R, kemudian satu lagi belum diketahui identitasnya," kata Kombes Pol Witnu kepada wartawan.

Kombes Pol Witnu juga membenarkan kedua terduga teroris itu tewas dalam penangkapan tersebut.

"Dilakukan tindakan tegas dan terukur terhadap dua orang tersebut, mengakibatkan meninggal dunia," ujarnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Dor! Terduga Teroris Mertua dan Menantu Tewas setelah Melawan Densus 88 di Makassar

Baca juga: 37 Anggota Terafiliasi dengan Terorisme, Benarkah? Simak Pengakuan Kuasa Hukum FPI Berikut Ini

Menurut Witnu, keduanya merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulay (JAD) Sulsel dan terkait dengan aksi pengemboman gereja di Filipina pada Minggu, 27 Janunari 2019.

Dua terduga teroris ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri di salah satu komplek perumahan di Kecamatan Biringkanaya, Makassar Rabu (612021) sekitar pukul 06.00 WIT.
Dua terduga teroris ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri di salah satu komplek perumahan di Kecamatan Biringkanaya, Makassar Rabu (612021) sekitar pukul 06.00 WIT. (Istimewa)

Keduanya diduga terkait dalam aksi pengeboman sebuah gereja di Jolo, Filipina yang menewaskan 22 orang dan melukai 100 orang.

"Dugaan hasil penyelidikan, kedua pelaku ini adalah merupakan adalah jaringan JAD Sulsel yang mempunyai keterlibatan atau keterkaitan dengan aksi pengeboman gereja di Jolo Filiphina," beber Witnu.

Saat ini, petugas yang terlibat penangkapan di lapangan kata Witnu masih melakukan pengembangan dan olah TKP.

Alasan mertua dan menantu ditembak mati

Suasana di depan Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulawesi Selatan, tempat dua jenazah terduga teroris, Jl Kumala, Makassar, Rabu (612021) siang. Dua terduga teroris MR dan SA ditembak mati di Makassar.
Suasana di depan Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulawesi Selatan, tempat dua jenazah terduga teroris, Jl Kumala, Makassar, Rabu (612021) siang. Dua terduga teroris MR dan SA ditembak mati di Makassar. (TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA)

Kapolrestabes Makassar Komisaris Besar Polisi Witnu Urip Laksana, mengungkapkan alasan dua terduga teroris MR dan SA ditembak mati.

Hal itu diungkapkan Kombes Pol Witnu seusai melihat langsung kondisi jenazah di ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulawesi Selatan, Jalan Kumala, Makassar, Rabu (6/1/2021) siang.

"Ada dua pelaku yang dilakukan tindakan tegas dan terukur atas nama inisial MR dan satu lagi SA," kata Kombes Pol Witnu.

"Karena melakukan perlawanan pada saat dilakukan upaya paksa. Dua pelaku ini meninggal dunia, makanya kita cek di rumah sakit," sambungnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved