Tragedi Sriwijaya Air

Tim SAR Mulai Sisir Perairan Banten hingga Utara Jawa, 22 Penumpang Belum Diketahui Nasibnya

Selain itu, kata dia, Tim SAR Gabungan juga melakukan pencarian melalui udara sesuai dengan area yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Editor: Abdul Qodir
Tribunnews/Jeprima
Foto udara dari pesawat CN 295 milik TNI AU saat melakukan proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Dari udara terlihat tim SAR gabungan mencari serpihan dan korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 serta terlihat tumpahan minyak yang diduga bahan bakar Sriwijaya Air SJ 182. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNBANTEN.COM - Tim SAR gabungan memperluas lokasi pencarian korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan titik awal jatuh di perairan Pulau Laki, Kepualuan  Seribu, DKI Jakarta.

Pencarian pencarian korban dan serpihan pesawat dilakukan mulai dasar hingga permukaan laut sampai ke wilayah pesisir, termasuk sejumlah pesisir perairan Banten.

Selain itu, kata Rasman, pencarian di atas permukaan juga dilakukan di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang yang merupakan titik yang diduga lokasi jatuhnya pesawat.

"Untuk di atas permukaan tetap kita upayakan di sekitar pulau, kemudian di pesisir Pantai Utara Jawa ke arah Jakarta, Banten, dan sebagainya," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman di kawasan JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu (20/1/2021).

Selain itu, kata dia, Tim SAR Gabungan juga melakukan pencarian melalui udara sesuai dengan area yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Namun demikian, kata Rasman, lokasi pencarian masih difokuskan di bawah air.

Untuk pencarian bawah air, kata Rasman, lokasi pencarian dibagi ke dalam empat sektor.

Setiap sektor atau zona tersebut, kata dia, penyelaman akan dilakukan pada kedalaman 15 sampai 30 meter.

"Jadi kita persempit di situ karena diperkirakan di situlah titik pecahan atau titik jatuhnya. Dan itu terbukti dari pencarian yang dilakukan kemarin kita masih bisa menemukan bagian tubuh korban dan serpihan," kata Rasman.

"Harapan kita CVR juga ada di sekitar situ. Mudah mudahan hari ini cuaca tetap mendukung, kemudian kita bisa melakukan pencarian maksimal di hari kedua perpanjangan kedua atau hari kedua belas," sambungnya.

Baca juga: Tega, Rumah Korban Meninggal Sriwijaya Air Dibobol Maling

Baca juga: Viral Suara Tolong di Video Petugas Damkar Saat Cari Korban Sriwijaya Air, Ini Analisa Roy Suryo

Rasman menjelaskan sekira 300 penyelam akan diterjunkan dalam operasi ini.

Namun demikian, kata dia, mereka akan menyelam secara bergantian untuk menjaga stamina dan kondisi para penyelam tetap prima.

"Karena penyelaman sudah 12 hari tentu sangat menguras tenaga bagi rekan-rekan kita sehingga kita juga mengatur ritmenya supaya kedepan kondisinya tetap masih prima," kata Rasman.

22 penumpang dan kru belum diketahui nasibnya

Serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dan beberapa potongan tubuh kembali tiba di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Minggu (10/1/2021) siang.
Serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dan beberapa potongan tubuh kembali tiba di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Minggu (10/1/2021) siang. (Dok Basarnas)

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/20212) pukul 14.40 WIB atau empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta. 

Pesawat tersebut mengangkut 6 kru Sriwijaya Air, 6 Extra Crew (XCU) NAM Air, serta 50 penumpang yang terdiri dari 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.

Baca juga: Daftar 40 Jenazah Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang Sudah Teridentifikasi

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved