Tragedi Sriwijaya Air
Tim SAR Mulai Sisir Perairan Banten hingga Utara Jawa, 22 Penumpang Belum Diketahui Nasibnya
Selain itu, kata dia, Tim SAR Gabungan juga melakukan pencarian melalui udara sesuai dengan area yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Hingga berita ini diturunkan Rabu siang, tim SAR menemukan 324 bagian tubuh manusia yang diduga korban jatuhnya pesawat Seiwijaya Air SJ 182.
Dan hingga 11 hari pasca-jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Perairan Kepulauan Seribu hari ini, baru 40 korban dari 62 penumpang dan kru pesawat yang telah teridentifikasi oleh tim DVI Polri.
Dengan demikian, masih ada 22 penumpang dan kru pesawat Sriwijaya SJ 182 yang belum diketahui nasibnya.
Muncul Tanda SOS minta tolong di Pulau Laki
Media sosial dihebohkan dengan adanya tangkapan layar yang menampilkan sinyal tanda SOS di sekitar lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Tulisan sinyal tanda SOS itu terlihat saat melihat peta Pulau Laki dengan menggunakan Google Maps .
Tulisan itu muncul berdasarkan pantauan di Google Maps pada Rabu 20 Januari 2021.
Kemunculan tanda SOS di area jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ini terlihat dengan simbol berwarna hijau disertai tulisan SOS di Pulau Laki.
Hingga Rabu pagi, tanda SOS yang muncul di Pulau Laki ini masih terlihat saat diakses melalui aplikasi Google Maps.
Hal itu dapat diketahui dengan menuliskan kata kunci Pulau Laki di Google Maps.
Saat dilakukan pengecekkan di Google Earth maupun Google Maps, tampak masih ada tanda SOS tersebut di bagian selatan Pulau Laki.
Tangkapan layar Google Maps dengan tanda SOS juga diinformasikan warganet dalam kolom komentar di akun Instagram Basarnas dan TikTok @myworst13.
Merespons ramainya kabar tanda SOS di Pulau Laki yang tidak jauh dari lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Basarnas mengerahkan sejumlah anggotanya untuk melakukan pengecekkan.
Rasman selaku pimpinan operasi pencarian dan evakuasi kecelakaan pesawat ini mengatakan, pihaknya akan memeriksa soal tanda SOS yang muncul di tampilan Google Maps di Pulau Laki dan viral di media sosial media.
Rasman mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima data dan informasi mengenai hal tersebut.
