Pedagang Daging Mogok Tapi Beralih Jualan Daging Ayam: Siapa yang Gaji Saya Kalau Nganggur?
Ia mengaku terpaksa beralih jenis dagangan demi tetap mendapat pemasukan dan menghidupi keluarganya di tengah aksi mogok jualan daging sapi.
Penulis: Khairul Maarif | Editor: Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunBanten.com Khairul Ma'arif
TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Sejak Jumat kemarin, sejumlah pedagang daging sapi di pasar tradisional di Banten menggelar aksi mogok jualan menyusul harga daging sapi yang terus naik sehingga sulit menjualnya ke masyarakat.
Rencananya para pedangan daging sapi di Banten mogok jualan selama lima hari, mulai Jumat (22/1/2021) sampai Selasa (26/1/2021).
Sejumlah pedagang pun beralih berjualan barang lain agar tetap mendapat pemasukan.
Di antaranya Pendi (42), pedagang daging sapi di Pasar Ciruas, Kabupaten Serang, yang kini berjualan daging ayam potong.
Ia mengaku terpaksa beralih jenis dagangan demi tetap mendapat pemasukan dan menghidupi keluarganya di tengah aksi mogok jualan daging sapi.
"Ya daripada nganggur, dapur kan tetap kudu ngebul," ujar Pendi saat ditemui TribunBanten,com di Pasar Pasar Ciruas, Kabupaten Serang, Sabtu (23/1/2021).
"Saya juga kan sekarang sudah berkeluarga, sudah ada anak satu, kalau saya nganggur siapa yang gaji saya," sambungnya.
Daging ayam miliknya digelar di lapak biasanya ia berjualan daging sapi. Waktu jualannya pun sama, mulai pukul 06.00 sampai pukul 12.00 WIB.
Baca juga: Pedagang Daging Sapi se-Banten Mogok, Protes Tiap Hari Harga Daging Sapi Naik
Baca juga: Harga Daging Capai Rp 130 Ribu Per Kg, Dinas Perdagangan dan Bulog Kota Serang Gelar Operasi Pasar

Warga Kecamatan Walantaka, Kelurahan Pageragung, Kota Serang itu mengaku terakhir kali berjualan daging sapi pada Kamis (20/01/2021).
"Kalau saya kan tergantung dari Rumah Potong Hewan (RPH), kalau motong ya saya jualan kalau enggak, ya berarti saya tidak jualan," tambahnya.
Pendi merencanakan akan tetap berjualan daging ayam selama ada aksi mogok dari sesama pedagang daging sapi.
Pada hari pertama, ia berhasil menjual 40 kg daging ayam dan mendapat keuntungan Rp 120.000, dari 50 kg daging ayam yang ia siapkan.
Dan pada hari ini, ia berhasil menjual 60 kg daging ayam dengan keuntungan Rp 150.000, dari 100 kg yang ia sediakan.
Meski begitu, Pendi menyebut keuntungan dari berjualan daging sapi lebih besar dibandingkan berdagang daging ayam.