Puluhan Napi Tewas dalam Kerusuhan di Penjara, Korban Dipenggal dan Dimutilasi

Puluhan narapidana tewas akibat kerusuhan di dalam penjara. Insiden itu terjadi di Ekuador, salah satu negara di kawasan Amerika Selatan.

Editor: Glery Lazuardi
(AFP PHOTO/JOSE SANCHEZ LINDAO)
Pasukan keamanan diterjunkan di penjara Guayaquil, Ekuador, pada 24 Februari, buntut kerusuhan yang juga terjadi di dua penjara lainnya. Kerusuhan yang dipicu pertikaian antar geng besar tersebut menewaskan 79 napi, dengan ada yang dipenggal dan dimutilasi. 

TRIBUNBANTEN.COM, JAKARTA - Puluhan narapidana tewas akibat kerusuhan di dalam penjara.

Insiden itu terjadi di Ekuador, salah satu negara di kawasan Amerika Selatan.

Insiden itu merupakan kerusuhan paling berdarah dalam sejarah di lembaga pemasyarakatan.

Baca juga: 324 Narapidana Dapat Remisi, Kemenkumham Banten: Perbaiki Diri Jangan Sampai Masuk Penjara Lagi

Baca juga: 324 Narapidana di Wilayah Banten Dapat Remisi Natal 2020

Media lokal setempat memberitakan, 79 napi tewas, di antaranya ada yang dipenggal dan dimutilasi.

Pemerintah menerjunkan ratusan polisi dan tentara.

Kericuhan terjadi salah satu bagian penjaga dengan pengamanan maksimum di tiga kota.

Kerusuhan di antara narapidana itu dipicu oleh rivalitas geng yang tengah berusaha mendapatkan pengaruh di penjara.

Pihak berwajib Ekuador menerangkan, pertikaian itu dimulai pada Senin malam waktu setempat (22/2/2021), dipicu oleh pencarian senjata.

Dinas yang mengelola penjara menjelaskan dari 79 napi yang tewas, 37 di antaranya ditemukan di kota pesisir Guayaquil.

Kemudian 34 narapidana terbunuh di lembaga pemasyarakatan Cuenca, dan delapan sisanya di penjara kota Latacunga.

Sayap penjara dengan keamanan maksimum biasanya diperuntukkan bagi tahanan kasus pembunuhan, perdagangan narkoba, hingga penyiksaan.

Dalam beberapa tahun terakhir, kerusuhan di penjara, yang seharusnya menampung 27.000 namun harus menjaga 38.000 napi, relatif sering di Ekuador.

Dilansir Sky News Rabu (24/2/2021), sekitar 70 persen dari populasi penjara terjadi di kota yang menjadi lokasi kejadian.

Pada Selasa (23/2/2021), tayangan televisi menunjukkan sejumlah tahanan meloncati tembok dan ada yang berusaha membuka pintu, namun dicegah militer.

Sejumlah foto maupun video yang beredar di media sosial menunjukkan napi ada yang dipenggal dan dimutilasi.

Baca juga: Satu Sel Bareng Menantu dan Eks Ketum FPI, Rizieq Shihab Syiar Agama dan Ajari Ngaji Para Napi

Baca juga: 11 Napi Lapas Kelas II Kota Cilegon Positif Covid-19, Ketua Satgas: Kami Minta Perhatian Pemerintah

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved