Mahasiswa Untirta Meninggal

Fakta Tewasnya Mahasiswa Untirta Usai Diklat Mapala, Luka Sayatan di Kaki jadi Tanda Tanya

Pada Senin, 1 Maret 2021, korban datang ke indekos temannya dengan wajah pucat dan langsung meminta izin untuk tidur atau istirahat.

Penulis: Abdul Qodir | Editor: Abdul Qodir
Tribunnews.com
Ilustrasi mayat 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Fadli (18), mahasiswa semester dua, Jurusan PPKN, Fakultas FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang, menghembuskan nafas terakhir pada Senin (1/3/2021), usai mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) UKM mahasiswa pencinta alama atau Mapala Untirta selama 10 hari.

Korban telah dimakamkan di tempat asalnya, di Desa Cikening, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Namun, luka lebam di tubuh dan sayatan di kaki korban, belum diketahui pasti penyebabnya.

Ada Lebam dan Luka Sayatan

Ilustraasi mayat
Ilustraasi mayat (Tribunnews)

Vio salah satu kerabat korban, menjelaskan Fadil dinyatakan meninggal dunia setelah mengikuti proses diklat UKM Mapala di Untirta.

"Tadi korban (meninggal) baru. Setelah selesai kegiatan mapala pada hari ini. Sebelumnya mengikuti kegiatan Diklat Mapala selama 10 hari," ungkap Vio saat dihubungi, Senin (1/3/2021).

Ia menceritakan, korban meninggal dunia di kamar indekos temannya di Kota Serang sepulang diklat Mapala Untirta.

Fadli selaku mahasiswa semester 2 mengikuti kegiatan diklat Mapala Krakatau Untirta selama 10 hari sejak 17 sampai 28 Februari 2021.

Pada Senin, 1 Maret 2021, korban datang ke indekos temannya dengan wajah pucat dan langsung meminta izin untuk tidur atau istirahat.

Baca juga: BREAKING NEWS: Mahasiswa Untirta Tewas dengan Luka Silet dan Lebam Usai Kegiatan Mapala 10 Hari

Baca juga: OTK Teror Warga di Ciputat Timur Tangsel, Korban Alami Luka Bacok di Dada

Korban sempat ditawarkan makan oleh rekannya sebelum tidur, tapi ditolak karena ingin segera istirahat.

Namun, beberapa saat kemudian, korban tak kunjung sadar saat dibangunkan dari tidurnya.

Nyawa Fadli tidak tertolong kendati telah dibawa ke rumah sakit. 

"Korban kemudian tidur dan sempat dibangunkan oleh temannya namun tidak bangun dan langsung dilarikan ke rumah sakit, tapi sudah tidak bernyawa lagi," terangnya.

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (TRIBUNBANTEN/RIZKIASDIARMAN)

Setelahnya, korban dibawa ke rumahnya di Pandeglang untuk dimandikan dan dimakamkan.

Saat memandikan jenazah, keluarga dan teman mendapati sejumlah luka di tubuh korban.

Baca juga: Daftar Insiden di Kegiatan Mapala: Tewas Dianiaya Senior Hingga Terserat Arus Sungai

Halaman
123
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved