Pimpinan Aliran Hakekok Dikenal Tertutup, Setelah Ritual Mandi Bareng Lanjut ke Hutan

A terbilang sangat jarang keluar rumah dan tidak pernah mengikuti acara pengajian rutin yang dilakukan oleh warga sekitar.

Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir
Tribunbanten.com/Marteen Ronaldo Pakpahan
Polisi berjaga-jaga di sekitar rumah milik A (52), pimpinan dugaan aliran sesat Hakekok di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, diberi garis polisi pada Jumat (12/3/2021). Sebelumnya polisi mengamankan 16 orang anggota kelompok aliran Bakekok di desa tersebut usai laporan ritual mandi bareng antara laki-laki dan perempuan hingga anak-anak tanpa busana. 

A juga hampir tidak pernah bertegur sapa dengan warga.

  

"Sangat tertutup dan jarang bicara dengan kita. Untuk acara keagamaan saja bahkan tidak pernah," ucap Imah.

  

Ia mengungkapkan, Ritual mandi bareng oleh A dan para pengikutnya sudah sejak lama dilakukan. Dan biasanya mereka melakukan kegiatan itu setiap sore hari.

   

Bahkan, kegiatan mandi bareng di tempat terbuka tersebut sudah dijalankan oleh ayahanda A, yakni E alias S.

  

Setelah E meninggal dunia, A selaku anak melanjutkan ajaran tersebut.

Baca juga: Kronologi Masuknya Aliran Sesat di Pandeglang Banten, 16 Pria dan Wanita Gelar Ritual Mandi Bareng

Polres Pandeglang menggelar rilis dugaan ritual aliran sesat yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Kamis (11/3/2021).
Polres Pandeglang menggelar rilis dugaan ritual aliran sesat yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Kamis (11/3/2021). (Dok. Polres Pandeglang)

Dan biasanya setelah mandi bareng di tempat terbuka, para anggota aliran Hakekok melanjutkan ritual ke dalam hutan.

"Yang saya tau memang begitu melakuka ritual. Hampir setiap hari dilakukan dan terus ke hutan," jelasnya.

Menurutnya, ayah dari A tersebut memiliki guru spiritual yang berada di Kabupaten Bogor hingga pada akhirnya ayah pelaku meninggal dan diteruskan oleh sang anak.

  

"Memang sudah lama, kalau dulu mah Pak S yang seperti itu. Karena sudah meninggal dilanjutkanlah oleh A," terangnya.

  

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved