News
Sulit Ditempuh, Pemukiman Aliran Hakekok Dihimpit Perkebunan Sawit, Butuh 4 Jam dengan Sepeda Motor
Pemukimann tempat para pengikut aliran Hakekok Balakasuta yang berada di Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten, ternyata tidak mudah untuk ditempuh.
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Zuhirna Wulan Dilla
Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Pemukimann tempat para pengikut aliran Hakekok Balakasuta yang berada di Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, ternyata tidah mudah untuk ditempuh.
Tim Tribunbanten dengan menggunakan sepeda motor mulai melakukan perjalanan menuju lokasi dengan waktu keberangkatan di mulai pukul 11.00 WIB, Jumat (12/3/2021).
Sepanjang perjalanan yang ditempuh, setidaknya banyak jalan yang berlubang dan hamparan sawah yang menemani perjalanan kami tersebut.
Penelusuran ini dilakukan dengan mengikuti arah dari google maps.
Ada 10 kecamatan lebih yang dilalui untuk akhirnya tiba di lokasi tujuan dengan menggunakan sepeda motor.
Untuk menuju lokasi harus menanjak sekitar 2 Kilometer menuju Kecamatan Cigeulis, yang dimana untuk kesana jalan akses utamanya sangat rusak parah dan cukup sulit untuk dilalui kendaraan bermotor serta tidak bisa ditempuh menggunakam mobil.
Baca juga: Lokasi Tempat Ritual Mandi Bareng Kelompok Hakekok Hanya Bisa Dilalui Sepeda Motor dan Jalan Kaki
Baca juga: Sosok Pemimpin Aliran Sesat Kelompok Hakekok di Pandeglang, Tertutup dan Tidak Pernah Sapa Warga
Akibatnya tim TribunBanten.com harus berharti-hati saat melalui jalan tersebut.
Saat tiba di lokasi pukul 15.00 WIB, tempat pemukiman aliran sesat hakekok itu dikelilingi perkebunan sawit yang cukup lebat.
Jarak antara rumah pemukiman warga dengan rumah pemimpin hakekok balakasuta tersebut harus berjalan kembali sekitar 300 Meter.
Terpantau rumah pimpinan aliran sesat hakekok itu yang telah dipasang garis police line.
Suasana lokasi sangat sepi pasca penangkapan terhadap para pelaku yang diketahui menganut aliran sesat tersebut.
Tak ada aktivitas warga yang seperti biasanya dilakukan, hanya ada puluhan aparat kepolisian yang berjaga-jaga di sana untuk mencegah adanya konflik berkepanjangan.
Kampung tersebut berada ditengah-tengah himpitan perkebunan dan hutan belantara yang masih sangat asri dan jauh dari hiruk pikuk ibukota.
Imah (40) salah satu warga setempat mengatakan, dirinya sangat terkejut dengan adanya pengamanan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap pimpinan Hakekok Balakasuta.
Baca juga: 16 Orang Pandeglang Diduga Terlibat Aliran Sesat Hakekok, Jalankan Ritual Mandi Bareng Tanpa Busana
Baca juga: Ritual Mandi Bareng, Kondom Hingga Kemenyan Ditemukan dari Pimpinan dan Pengikut Aliran Hakekok