Dari Patungan, 3 Anak Muda Cilegon Usaha Jamur Beromzet Jutaan Rupiah hingga Pekerjakan Ibu-ibu

Ia dan dua rekannya berinisiatif usaha budidaya jamur tiram saat pandemi Covid-19 karena melihat peluang pasar di wilayahnya.

Penulis: Khairul Maarif | Editor: Abdul Qodir
TribunBanten.com/Khairul Ma'arif
Anggota KTJC sedang menunjukan baglog jamur tiram yang dibuat oleh para ibu rumah tangga di lingkungan Cilurah RT 19/002 Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Senin (15/3/2021).  

  

Saat ini, KTJC bisa menghasilkan 7 sampai 10 kilogram jamur tiram per hari.

  

"Itu dari 2000 baglog dan kita panennya saat sore setiap harinya," jelasnya.

  

Baca juga: Cara Budidaya Jamur Tiram, Raih Keuntungan Maksimal dengan Modal Kecil

  

KTJC menjual jamur tiramnya seharga Rp 15.000 perkilogram.

  

"Kita belum berani jual mahal karena lagi berusaha mencari pasar, kalau di pasaran mah harganya bisa Rp 20.000 perkilogram," tuturnya.

  

Total omzet usaha budidaya jamjur tiram yang dikembagkan KTJC mencapai Rp 7 juta dalam sebulan. "Pendapatan bersihnya sekitar Rp 3 jtua per bulan," jelasnya.

  

Anggota KTJC sedang menunjukan baglog jamur tiram yang dibuat oleh para ibu rumah tangga di lingkungan Cilurah RT 19/002 Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Senin (15/3/2021). 
Anggota KTJC sedang menunjukan baglog jamur tiram yang dibuat oleh para ibu rumah tangga di lingkungan Cilurah RT 19/002 Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Senin (15/3/2021).  (TribunBanten.com/Khairul Ma'arif)

  

Jamur tiram dari KTJC dipasarkan ke wilayah Kota Cilegon. "Pasar kita masih warga sekitar dan satu pemilik warteg di kawasan KS (Krakatau Steel)," ujarnya.

  

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved