Dari Patungan, 3 Anak Muda Cilegon Usaha Jamur Beromzet Jutaan Rupiah hingga Pekerjakan Ibu-ibu

Ia dan dua rekannya berinisiatif usaha budidaya jamur tiram saat pandemi Covid-19 karena melihat peluang pasar di wilayahnya.

Penulis: Khairul Maarif | Editor: Abdul Qodir
TribunBanten.com/Khairul Ma'arif
Anggota KTJC sedang menunjukan baglog jamur tiram yang dibuat oleh para ibu rumah tangga di lingkungan Cilurah RT 19/002 Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Senin (15/3/2021).  

Meski begitu, jamur tiram dari KTJC sudah banyak diminati dari luar kota Cilegon. Namun, karena produksi jamur tiram terbatas lantaran keterbatasan tempat, permintaan pesanan dari luar kota belum bisa dipenuhi.

  

"Kalau yang nawar mah sudah banyak, tapi saya belum terima karena hasil panen kami masih terbatas," jelasnya.

  

Berawal dari tiga orang, saat ini KTJC sudah memiliki 11 anggota untuk menggerakan budidaya jamur tiram. Seluruh anggota KTJC itu merupakan warga Cilurah.

  

Pekerjakan Sejumlah Ibu Rumah Tangga

Anggota KTJC sedang menunjukan baglog jamur tiram yang dibuat oleh para ibu rumah tangga di lingkungan Cilurah RT 19/002 Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Senin (15/3/2021). 
Anggota KTJC sedang menunjukan baglog jamur tiram yang dibuat oleh para ibu rumah tangga di lingkungan Cilurah RT 19/002 Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Senin (15/3/2021).  (TribunBanten.com/Khairul Ma'arif)

  

Tempat usaha dan kumbung jamur tiram KTJC berada di belakang pemukiman warga.

  

Akhirnya ketiga anak muda itu pun mempekerjakan sejumlah ibu rumah tangga di tempat usaha merekayang diharapkan dapat menjadi penghasilan tambahan.

  

Para ibu rumah tangga ini diperkerjakan untuk membuat baglog sebagai media penanaman jamur tiram.

  

Pelataran kumbung KTJC menjadi tempat untuk para ibu rumah tangga untuk membuat baglog.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved