Virus Corona
Mutasi Virus Corona Baru B117 dan N439K Terdeteksi, Mana yang Lebih Ganas? Berikut Penjelasannya
Adanya mutasi virus corona B.1.1.7 dan N439K yang terdeteksi membuat masyarakat semakin khawatir.
Lalu, akankah virus corona terus bermutasi dan lebih berbahaya dibanding sebelum termutasi?
Menjawab persoalan ini, Ketua Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute Prof dr Amin Soebandrio PhD angkat bicara.
Baca juga: Apa Itu Vaksin AstraZaneca? Berikut Penjelasan Lengkap Beserta Efek dan Cara Kerjanya
Baca juga: Apa Bedanya Vaksinasi Covid-19 Program Pemerintah dan Jalur Mandiri? Berikut Penjelasannya
Menurut Prof Amin, mutasi itu terjadi setiap kali virus bereplikasi, dan ini tidak hanya terjadi pada virus SARS-CoV-2 penyebab pandemi Covid-19, melainkan juga terjadi dengan berbagai organisme lainnya.
"Setiap kali dia bertambah banyak dalam proses replikasinya itu pasti terjadi mutasi secara acak," kata Prof Amin kepada Kompas.com, Santu (13/3/2021).
Namun, Prof Amin menegaskan, meskipun mutasi virus itu selalu terjadi dan merupakan hal yang wajar, tidak semua mutasi yang terjadi itu adalah mutasi yang buruk, seperti menjadi tambah kuat atau tambah ganas.
"Hanya 4 persen dari mutasi yang menyebabkan virus itu memiliki sifat yang lebih fit (ganas), dan yang mengalami perubahan yang signifikan," ujarnya.
Sebab, banyak pula mutasi yang terjadi justru membuat sifat virus tidak terjadi perubahan apa-apa, atau menjadi lebih lemah bahkan mati.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Mengenal Mutasi Virus Corona Varian B.1.1.7 dan N439K, Selalu Lebih Ganas dan Mematikan ?, https://bogor.tribunnews.com/2021/03/15/mengenal-mutasi-virus-corona-varian-b117-dan-n439k-selalu-lebih-ganas-dan-mematikan?page=all
