Virus Corona

BPOM Umumkan Tunda Distribusi dan Penggunaan Vaksin AstraZeneca, Kenapa? Berikut Penjelasannya

Pemerintah telah resmi memutuskan untuk menunda pendistribusian dan penggunaan vaksin AstraZeneca.

Editor: Zuhirna Wulan Dilla
dok KPCPEN
Kepala BPOM Penny K Lukito dalam keterangan pers yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pada Selasa (8/11/2020). 

- Sakit perut

- Kelenjar getah bening membesar

- Keringat berlebih, kulit gatal atau ruam

Cara Kerja Vaksin AstraZeneca

Dikutip dari laman BBC, Vaksin AstraZeneca dibuat dari versi lemah dari virus flu biasa (dikenal sebagai adenovirus) dari simpanse.

Lalu dimodifikasi secara genetik untuk menghindari kemungkinan konsekuensi penyakit pada manusia.

Setelah disuntikkan, Vaksin AstraZeneca menstimulasi pertahanan alami tubuh (sistem imun).

Ini menyebabkan tubuh menghasilkan perlindungannya sendiri (antibodi) terhadap virus.

Berapa Dosis yang Dianjurkan?

Mengutip dari laman WHO, dosis yang dianjurkan adalah dua dosis yang diberikan secara intramuskular (masing-masing 0,5ml) dengan interval 8 sampai 12 minggu.

Penelitian tambahan diperlukan untuk memahami perlindungan potensial jangka panjang setelah dosis tunggal.

Kandungan Vaksin AstraZeneca

Satu dosis (0,5 ml) mengandung: Vaksin COVID 19 (rekombinan ChAdOx1-S *) 5 × 10 ^ 10 partikel virus.

Produk ini mengandung organisme hasil rekayasa genetika (GMO).

Eksipien lainnya adalah:

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved