UPDATE Kecelakaan Maut Bus di Sumedang: Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 30 Orang
Bertambah jumlah korban akibat insiden kecelakaan lalu lintas di Tanjakan Cae, Jalan Raya Malangbong-Wado, Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi.
Dengan demikian, korban meninggal dunia, yang sebelumnya berjumlah 28 orang bertambah menjadi 29 orang.
Sementara untuk korban luka yang dirawat di instalasi gawat darurat, sebagian besar sudah dipindah ke ruang perawatan.
Baca juga: UPDATE Bus Rombongan Siswa Masuk Jurang di Sumedang: 29 Korban Tewas, Badan Bus Berhasil Dievakuasi
Baca juga: Ini Jumlah Santunan dari Jasa Raharja untuk Korban Kecelakaan Maut Bus di Sumedang
Badan Bus Dipindahkan
Badan Bus Sri Padma Kencana yang mengangkut rombongan SMP IT Al Muawanah yang terjun ke jurang di tanjakan Cae, Wado, Sumedang, Jawa barat berhasil dipindahkan.
Proses pemindahan ini berlangsung menggunakan 2 unit alat berat.
Selanjutnya badan bus dibawa ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan.
Pihak kepolisian akan melakukan trafic accident analysis, untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.
Petugas juga melakukan penyisiran di areal kecelakaan bus untuk mencari barang bukti.
Sementara itu, 27 korban kecelakaan bus masuk jurang di Sumedang, Kamis (11/03) siang, dimakamkan di sejumlah titik pemakaman umum Desa Pakuhaji, Kecamatana Cisalak Subang, Jawa Barat.
Untuk mendokan para korban, menurut rencana, warga Desa Pakuhaji akan melaksanakan doa bersama secara massal di sejumlah mushola dan masjid desa setempat.
Petugas gabungan berhasil mengevakuasi Bus Sri Padma yang mengalami kecelakaan maut di Jalan Wado-Malangbong atau tanjakan Cae, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.
Proses evakuasi dilakukan dengan alat berat.
Dua alat berat serta 1 kendaraan derek mengangkat bus yang masuk ke jurang itu.
Kasat Lantas Polres Sumednag, AKP Eryda Kusuma mengatakan petugas berhasil mengevakuasi bangkai bus dari jurang sedalam 15 meter.
"Kami bersama petugas gabungan mulai evakuasi pada pukul 21.00 WIB dan selesai pada pukul 23.45 WIB," kata Eryda, Kamis (11/3/2021).
Eryda menyebut kendala dalam proses evakuasi yakni hujan yang mengguyur wilayah Wado.