UPDATE Kecelakaan Maut Bus di Sumedang: Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 30 Orang

Bertambah jumlah korban akibat insiden kecelakaan lalu lintas di Tanjakan Cae, Jalan Raya Malangbong-Wado, Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi.

Editor: Glery Lazuardi
KOMPAS.com/AAM AMINULLAH
Bus pariwisata Sri Padma Kencana yang mengangkut 66 orang rombongan peziarah masuk ke jurang sedalam lebih kurang 10 meter di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) malam. Sebanyak 27 orang meninggal dalam kecelakaan tersebut. 

TRIBUNBANTEN.COM, SUMEDANG - Bertambah jumlah korban akibat insiden kecelakaan lalu lintas di Tanjakan Cae, Jalan Raya Malangbong-Wado, Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Total korban meninggal dunia menjadi 30 orang. Satu orang korban kecelakaan bus maut Sri Padma Kencana meninggal dunia saat mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.

Baca juga: Firasat Ibu Korban Kecelakaan di Sumedang: Anak Tak Semangat Sebelum Pergi, Lemas dan Tubuhnya Kaku

Baca juga: Terungkap! Alasan Sopir Bus Kecelakaan Maut di Sumedang Lewat Tanjakan Wado, Harusnya Jalur Nagreg

Direktur RSUD Sumedang, Aceng Solehudin, mengatakan, korban bernama Suherman (51) itu sudah mendapat perawatan di Ruang Intensif Care Unit (ICU) sejak hari pertama masuk RSUD Sumedang.

"Tadi malam, pasien yang di ruang ICU meninggal dunia karena memang banyak sekali cedera pada kepala, dada dan sebagainya," ujarnya saat ditemui di RSUD Sumedang.

Aceng mengatakan, pasien tersebut sejak awal tingkat kesadarannya terus mengalami penurunan meskipun tim medis telah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan pasien asal Kampung Pasirlaja, RT 6/2, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Subang itu.

Menurutnya, korban mengalami luka parah pada bagian kepala dan dada akibat terjadi benturan yang keras saat bus yang mengangkut rombongan peziarah dari SMP IT Al Muawwanah, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang itu terjun ke dalam jurang.

"Sudah dilakukan berbagai tindakan, termasuk ventilator, tapi pada pukul 02.20 WIB tadi malam, beliau meninggal dunia," kata Aceng.

Kemudian, kata Aceng, pasien tersebut pada pukul 06.00 WIB, langsung dijemput oleh tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang untuk dimakamkan di kampung halamannya.

Aceng mengatakan, untuk korban yang masih mendapat perawatan, saat ini hanya tersisa enam orang lagi dan dirawat di beberapa ruang perawatan RSUD Sumedang.

"Saat ini yang dirawat tinggal enam orang satu di ruang ICU, satu di HCU, satu di Ruang Anggrek, dan tiga orang di ruang Jasmin," ucapnya.

Sebelumnya, bus yang mengangkut rombongan SMP IT Al Muawanah itu terjun ke jurang di Tanjakan Cae, pada Rabu (10/3/2021) malam.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Kompas.tv (Group TribunBanten.com), korban meninggal dunia akibat kecelakaan bus masuk jurang bertambah menjadi 29 orang.

Sementara 25 korban luka-luka masih menjalani perawatan di RSUD Sumedang.

Satu orang korban luka yang dirawat di ICU RSUD Sumedang meninggal dunia.

Hal ini disampaikan Kepala Istalasi Humas RSUD Sumedang, melalui sambungan telepon.

Dengan demikian, korban meninggal dunia, yang sebelumnya berjumlah 28 orang bertambah menjadi 29 orang.

Sementara untuk korban luka yang dirawat di instalasi gawat darurat, sebagian besar sudah dipindah ke ruang perawatan.

Baca juga: UPDATE Bus Rombongan Siswa Masuk Jurang di Sumedang: 29 Korban Tewas, Badan Bus Berhasil Dievakuasi

Baca juga: Ini Jumlah Santunan dari Jasa Raharja untuk Korban Kecelakaan Maut Bus di Sumedang

Badan Bus Dipindahkan

Badan Bus Sri Padma Kencana yang mengangkut rombongan SMP IT Al Muawanah yang terjun ke jurang di tanjakan Cae, Wado, Sumedang, Jawa barat berhasil dipindahkan.

Proses pemindahan ini berlangsung menggunakan 2 unit alat berat.

Selanjutnya badan bus dibawa ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan.

Pihak kepolisian akan melakukan trafic accident analysis, untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.

Petugas juga melakukan penyisiran di areal kecelakaan bus untuk mencari barang bukti.

Sementara itu, 27 korban kecelakaan bus masuk jurang di Sumedang, Kamis (11/03) siang, dimakamkan di sejumlah titik pemakaman umum Desa Pakuhaji, Kecamatana Cisalak Subang, Jawa Barat.

Untuk mendokan para korban, menurut rencana, warga Desa Pakuhaji akan melaksanakan doa bersama secara massal di sejumlah mushola dan masjid desa setempat.

Petugas gabungan berhasil mengevakuasi Bus Sri Padma yang mengalami kecelakaan maut di Jalan Wado-Malangbong atau tanjakan Cae, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.

Proses evakuasi dilakukan dengan alat berat.

Dua alat berat serta 1 kendaraan derek mengangkat bus yang masuk ke jurang itu.
Kasat Lantas Polres Sumednag, AKP Eryda Kusuma mengatakan petugas berhasil mengevakuasi bangkai bus dari jurang sedalam 15 meter.

"Kami bersama petugas gabungan mulai evakuasi pada pukul 21.00 WIB dan selesai pada pukul 23.45 WIB," kata Eryda, Kamis (11/3/2021).

Eryda menyebut kendala dalam proses evakuasi yakni hujan yang mengguyur wilayah Wado.

"Saat ini terkendala hujan dan juga penerangan yang kurang mendukung," katanya.

Baca juga: Wanita Korban Selamat Kecelakaan Bus di Sumedang, Ungkap Dirinya Rela Telanjang Agar Bisa Keluar

Baca juga: Korban Selamat Kecelakaan Maut Bus di Sumedang Ungkap Ada Kejanggalan, Sempat Tanyakan Ini ke Sopir

Saat proses evakuasi, polisi melakukan pengalihan arus lalu lintas di jalur alternatif Wado-Malangbong. Pengalihan lalu lintas itu dilakukan sampai pukul 06.00 WIB pagi ini.

"Pengalihan arus masih kita pertahankan sampai dengan pagi ini karena kami juga sudah berkoordinasi dengan Garut juga," ucapnya.

Proses evakuasi akhirnya rampung pukul 00.30 WIB.

Bangkai bus dievakuasi hampir seluruhnya.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Satu Korban Kecelakaan Maut di Tanjakan Cae Wado Meninggal Dunia di RSUD, Total Korban Jadi 30 Orang

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved