Guru Honorer di Pandeglang Ini Dibayar Rp 12.500 Sekali Mengajar, Diajak Anggota DPR ke Jakarta
Dalam perbincangan via telepon itu terungkap, penghasilan Dedi Mulyadi sebagai guru honorer tidak tentu.
TRIBUNBANTEN.COM - Dedi Mulyadi, guru honorer di Pandeglang hanya dibayar Rp 12.500.
Pria berusia 41 tahun ini mengajar di satu SD di Kampung Baru, Desa Pasirlancar, Kecamatan Sindang Resmi, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Kisah itu sampai hingga kepada anggota DPR RI Dedi Mulyadi.
Dia langsung mengontak guru honorer dengan bayaran Rp 12.500.
Baca juga: Tenaga Honorer Tetap Bisa Ikut Seleksi CPNS dan PPPK, Ini Penjelasan dan Syaratnya
Baca juga: Buruan! Guru Honorer yang Didaftarkan Pemda Jadi PPPK Baru 580.000, Padahal Targetnya 1 Juta Orang
Dalam perbincangan via telepon itu terungkap, penghasilan Dedi Mulyadi sebagai guru honorer tidak tentu.
Dia menyebutnya kadang dapat, kadang tidak.
Dedi Mulyadi mengungkapkan sekali mengajar dia dibayar Rp 12.500.
Ini artinya kalau tidak mengajar, ya tidak dibayar.
Hal ini sekaligus meluruskan pemberitaan yang beredar di media online lokal yang menyebutkan Dedi Mulyadi digaji Rp 12.500 per bulan.
"Bukan per bulan, tapi sekali mengajar dibayar Rp 12.500, kalau tidak mengajar ya gak dapat," kata Dedi Mulyadi, sang guru honorer itu.
Baca juga: 11.000 Guru SMA di Banten Suntik Vaksin Covid-19, Bagaimana Pengajar SD dan SMP? Ini Kata Dinkes
Jika dalam sebulan penuh mengajar di SD tersebut, Dedi Mulyadi maksimal hanya memperoleh Rp 250.000.
Nilai uang Rp 250.000 dalam sebulan, jelas sangat jauh dari layak. Apalagi untuk menghidupi istri dan seorang anaknya.
"Untuk membiayai kehidupan keluarga saya, sepulang mengajar saya ngojek, terus pergi ke sawah dan ke kebun, jadi buruh tani," kata Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi mengaku menjadi guru honorer sejak tahun 2007.
Dia adalah lulusan satu perguruan tinggi di Menes, Banten, jurusan Pendidikan Agama Islam.