Fakta-fakta Mantan Pemain Timnas Terlibat Penipuan Kasus Calon TKK Pemkot Bekasi, Akui Terima Uang
Mantan pemain tim nasional Indonesia dan Persija Jakarta, Nuralim (NA) diduga melakukan penipuan proses rekrutmen Tenaga Kerja Kontrak (TKK).
TRIBUNBANTEN.COM - Mantan pemain tim nasional Indonesia dan Persija Jakarta, Nuralim (NA) diduga melakukan penipuan proses rekrutmen Tenaga Kerja Kontrak (TKK).
Saat ini, NA bekerja sebagai pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi.
NA bersama temannya sesama pegawai berinisial RS menipu warga.
Ajie Fadilah (36), melaporkan NA ke aparat Polres Metro Bekasi Kota.
Ajie Fadilah melaporkan NA dan RS ke Polres Metro Bekasi Kota, pada Senin (1/3/2021).
Laporan itu tercatat di Nomor LP/601/K/III/2021/SPKT/Restro Bekasi Kota.
Baca juga: Buron Interpol Sejak 2018, WNA asal Korea Selatan Pelaku Penipuan Ditangkap di Bandara Soetta
Baca juga: Bangun Sekolah untuk Anak Kurang Mampu, Warga Lebak Malah Jadi Korban Penipuan Kini Usaha Kerajinan
Berikut fakta-fakta kasus penipuan yang diduga dilakukan NA:
Kronologi
Dalam surat laporan itu, NA dan RS diketahui terlibat dalam praktik percaloan rekrutmen pegawai Tenaga Kerja Kontrak (TKK) di lingkungan Pemkot Bekasi.
Korban pelapor bernama Sudjono hendak memasukkan anaknya bernama Ajie Fadillah menjadi TKK.
Dia membayar uang senilai Rp35 juta agar lolos.
Tetapi, hingga waktu yang dijanjikan pada 2020 silam, Ajie tak kunjung dipanggil untuk bekerja.
Bahkan hingga saat ini, janji tersebut urung telaksana.
"Waktu itu diminta Rp50 juta, tapi baru dibayar Rp35 juta dulu, sisanya dibayar kalau sudah lolos jadi TKK," ungkap korban bernama Ajie saat dikonfirmasi.
Sampai pada waktu yang dijanjikan, Ajie tak kunjung dipanggil untuk mengikuti seleksi masuk TKK apalagi bekerja di salah satu instasi kedinasan Pemkot Bekasi.
"Saya sempat tanya pas 2020, alasannya waktu itu karena corona jadi belum ada kepastian yang jelas," ucapnya.
Akhirnya sebelum dilaporkan ke polisi, Ajie sempat kembali menagih kepastian kepada RS dan NA.
Tetapi, keduanya malah berdalih bahwa, SK (Surat Keputusan) sudah keluar.
"Saya dikirimin foto SK-nya tapi enggak jelas blur fotonya, dia (RS) bilang mau minta lagi ke NA tapi sampai sekarang enggak ada kepastian," tegasnya.
Rekrutmen TKK Gratis
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memastikan, penerimaan pegawai TKK di lingkungan pemerintahannya gratis, jika ada pungutan biaya sudah dipastikan itu adalah penipuan.
"100 persen itu penipuan (kalau ada permintaan uang), kalau mau masuk (jadi pegawai TKK) jika pemerintah kota membutuhkan enggak seperti itu (diminta uang)," kata Rahmat, Selasa (6/4/2021).
Dia menambahkan, jika ada praktik percaloan dengan biaya sampai puluhan juta untuk masuk sebagai pegawai TKK, tindakan itu di luar kaidah yang ada.
Pemerintah Kota Bekasi kata dia, dipastikan tidak memungut uang dalam proses penerimaan pegawai TKK karena formasinya dibuka sesuai kebutuhan.
"Ya kagalah siapa yang minta uang puluhan juta udah kayak bayar retribusi aja sama pajak daerah aja, nah itu jujur yang harus kalian bantu tertibkan luruskan, enggak ada (bayar uang masuk TKK)," tegas dia.
Pengakuan NA
Eks pemain Timnas dan Persija Jakarta Nuralim, sebelumnya ditulis NA, mengakui terima uang terkait praktik percaloan rekrutmen pegawai Tenaga Kerja Kontrak (TKK) di Pemerintah Kota Bekasi.
Pria yang akrab disapa jabrik ini mengatakan, uang tersebut kemudian diserahkan ke seorang bernama Esa yang menjadi calo rekrutmen TKK Pemkot Bekasi.
"Menyangkut istilah abang ada penipuan, di sini abang memang mengakui bahwa abang menerima calon TKK dengan tanda terimanya abang di kwitansi atau apa," kata Jabrik saat dijumpai, Rabu (7/4/2021).
"Tapi data sama uangnya itu langsung abang serahkan ke yang namanya pak Esa, jadi di sini saya sebagai alat untuk menjembatani calon TKK ke pak Esa," ucapnya.
Nuralim menjelaskan, sosok bernama Esa merupakan temannya. Dia dikenal sebagai relasi dari sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi.
"Abang percaya sama beliau, karena dia yang menjanjikan sedikitpun bukan abang yang menawarkan untuk calon TKK bekerja," tuturnya.
Sejak awal, Nuralim mengaku, tidak pernah ada inisiatif menjadi calo rekrutmen TKK.
Keterlibatan dengan praktik tersebut hingga dilaporkan ke polisi murni karena diminta oleh pria bernama Esa.
"Jadi engggak ada kesannya abang 'kamu mau kerja atau apa', itu semua dari pak Esa, menyusuh saya mencarikan calon TKK yang mau masuk kerja," terangnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Polisi Masih Selidiki Kasus Penipuan Rekrutmen TKK yang Melibatkan Eks Persija Nuralim
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Eks Persija Nuralim: Saya Enggak Ada Niatan Buat Menipu Orang
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Eks Persija Nuralim Ngaku Terima Uang, Dilaporkan Atas Tuduhan Penipuan Percaloan Rekrutmen Pegawai