Kisah Pengusaha Sego Bebek yang Raup Omzet Jutaan Rupiah, Awalnya Sopir Kini Miliki 3 Kios di Banten

Aji Prawoto, pemilik warung makan, menceritakan kisahnya hingga akhirnya menjadi pengusaha kuliner Nasi Bebek.

Penulis: Khairul Maarif | Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNBANTEN/KHAIRULMAARIF
Ilustrasi Kuliner Nasi Bebek 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Khairul Ma'arif

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Aji Prawoto, pemilik warung makan, menceritakan kisahnya hingga akhirnya menjadi pengusaha kuliner Nasi Bebek.

Semula, Aji Prawoto, hanya bekerja sebagai buruh di pabrik. Lalu, sempat menjadi sopir antar-jemput anak sekolah.

Pada saat menjadi sopir, dia pernah menawarkan makanan bebek goreng buatan sendiri kepada anak sekolah.

Sebelum memutuskan berjualan Nasi Bebek, dia sempat melakukan penelitian.

"Saya mencoba masak bebek dan diberikan untuk mencicipi dan menilainya," katanya kepada TribunBanten.com saat ditemui di lapak dagangan, Senin (12/4/2021).

Baca juga: Wisata Kuliner dengan Konsep Alam di Kota Serang, Saung Ende Jadi Magnet Wisatawan Saat Akhir Pekan

Baca juga: Onde-Onde Buatan Pengusaha Kuliner Asal Serang Ini Berbeda, Diisi Cokelat Greentea dan Keju

Sejak 1996, Aji Prawoto tinggal di Kota Cilegon.

Pada 2005, dia mencoba untuk menjual Nasi Bebek.

Dia mengeluarkan uang senilai Rp 2 juta untuk memulai usaha.

"Sekitar 2005 saya memulai berdagang setiap gaji dari menyupir saya kumpulkan dan cicil buat beli gelas ataupun piring," ujarnya.

Dia tidak langsung memulai usaha Nasi Bebek. Semula, dia hanya berjualan sembari mengantar jemput anak sekolah.

Setiap pagi bapak dua anak itu mengantar anak SD untuk bersekolah ke Serang.

"Setelah antar jemput saya beli bumbu di Pasar Rau dan sorenya langsung masak," ujarnya.

Kini, dia mempunyai lapak di Jalan Waringin Kurung No. 87 Kelurahan Harjatani, Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang, Banten.

Baca juga: Wisata Kuliner di Serang Banten: Mie Ayam Babe, Warung Mie Ayam Mengusung Konsep Bernuansa Alam

Baca juga: Ajakan Cinta Produk Indonesia, Pemkot Tangsel Promosi Kuliner Khas: Pecak Gurame hingga Sayur Besan

Pria 48 tahun ini mengungkapkan kalau dirinya tidak memiliki keturunan pengusaha nasi bebek.

"Saat itu saya melihat di sini masih jarang yang dagang nasi bebek jadi saya coba jualan saja di sini," ucapnya.

Sudah hampir 16 tahun bisnis nasi bebeknya berjalan.

Dari yang pertama memulai dengan gerobak dan tiga meja lesehan.

Saat ini warungnya sudah menyewa tiga ruko sekaligus untuk dapat memenuhi jumlah pembeli yang datang.

"Awalnya pakai gerobak terus dagangnya setiap sore saat ruko ini tutup, terus lambat laun saya nyewa satu ruko kecil yang dapat menampung tiga meja, tetapi tetap menggunakan tempat yang lama," ungkap Aji.

Satu ruko pertama yang disewa Aji sekitar 2009 yang saat ini dijadikannya sebagai tempat memasak.

Selain itu, saat pertama kali memulai usahanya Aji belum memiliki satu karyawan.

Baca juga: Rekomendasi Kuliner Kota Serang, Nasi Uduk Dijual Mulai Rp 3 Ribu

Baca juga: Wisata Kuliner Malam di Kota Serang, Angkringan Mas Coy Suguhkan 30 Varian Sate-Satean

Tetapi saat ini warung nasi bebeknya sudah memiliki 15 karyawan.

Pria kelahiran Purwokerto ini mengaku tidak ada resep khusus yang dimilikinya sehingga warung nasi bebeknya sangat laris.

"Sama saja sih, gunain bumbunya juga sama, tetapi mungkin saya awalnya riset rasa dulu ke beberapa teman yang memang pecinta nasi bebek, jadi bisa bertahan sampai sekarang," ujarnya.

Perhari Aji bisa menghabiskan sekitar 100 ekor bebek.

"Kalau omzet perbulan sekitar 4-5 juta selama pandemi ini, sebelum pandemi bisa 6-7 juta perbulan," pungkasnya.

Saat ini, siapa yang tidak mengenal Sego Bebek Cak Aji.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved