Mengenal Al-Khadra Masjid Tertua di Cilegon, Sempat Dijuluki Kandang Kambing karena Tidak Diurus
Jejak perjalanan penyebaran Agama Islam dapat dilihat di Provinsi Banten. Salah satu di antaranya adalah Masjid Al-Khadra.
Penulis: Khairul Maarif | Editor: Glery Lazuardi
"Siapa saja yang mau salat atau sekadar beristirahat di sini dan lebih banyak masyarakat luar daripada dari sekitaran masjid ini sendiri," ujarnya.
Pada saat itu, masjid ini tidak ikut tergusur karena pihak Krakatau Steel belum membutuhkan lahan yang ada di tempat masjid itu berdiri.
"KS belum memerlukan tempat ini, kalau sudah memerlukan lokasi ini sudah hak KS," ujarnya.
Sejatinya masjid ini sudah memiliki pengganti di Citangkil dahulu di 1973.
Menurutnya, masjid tertua di Kota Cilegon adalah Masjid Al-Khadra.
Baca juga: Melihat Aktivitas Masjid di Banten Sambut Ramadan, Siapkan Protokol Kesehatan untuk Jemaah Beribadah
Baca juga: Masjid Kapal Bosok, Destinasi Wisata Religi di Kota Serang Banten, Cerita Dibalik Pendirian Bangunan
"Berdirinya sebelum Indonesia merdeka dibangun oleh masyarakat sekitar 1932-an kemungkinan ini yang tertua di Kota Cilegon," ujarnya.
Tidak ada kegiatan khusus selama Ramadan di masjid ini. Baik sebelum pandemi atau saat pandemi Covid-19.
Hanya kegiatan membaca Al-Quran..
"Kalau di sini paling tadarusan setelah dari salat Tarawih. Dahulu pernah ada marhabanan dan pengajian tetapi saat ini vakum lagi," ucap Fadlillah.
Pada awal ditinggalkan masyarakatnya masjid ini tidak terurus.
"Istilahnya sudah kaya kandang kambing," tuturnya.
Namun, kata dia, ada sejumlah orang yang tetap memperdulikan masjid sehingga diurus.
Lalu, kepengurusan masjid diserahkan secara turun temurun hingga sekarang.
Saat ini, kata dia, tidak ada kepengurusan resmi. Hanya, dia dan tiga orang temannya yang menunggu masjid itu.
"Dari dahulu DKM di sini tidak ada hanya ada penunggu seperti saya yang mengurus masjid ini untuk nyapu, ngepel, dan memperbaiki yang mengalami kerusakan," tambahnya.