Ibu Hamil Ditandu di Pandeglang
Cerita Warga yang Bantu Membopong Ibu Hamil di Pandeglang: Jalannya Licin dan Punggung Terasa Berat
Jefri (50) seorang wargaKecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang yang membantu membopong ibu hamil dengan tandu bambu
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Yudhi Maulana A
Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Jefri (50) seorang warga Kampung Lebak Jeruk, Desa Pasir Lancar, Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang yang membantu membopong ibu hamil dengan menggunakan tandu.
Ibu hamil bernama Lina Karlina terpaksa ditandu warga karena jalanan rusak.
Jefri bercerita, ia bersama warga lainnya harus berjalan sambil membopong Lina Karlina sejauh 4 kilometer menuju Puskesmas karena hendak melahirkan.
Tepat tanggal 20 April 2021, ia mendapatkan kabar bahwa terdapat ibu muda yang hendak melahirkan akan tetapi membutuhkan perjalanan sejauh 4 km untuk mencapai Puskesmas Sindangresmi.
Mendengar kabar itu, ia bergegas untuk menuju rumah tetangganya tersebut untuk membawanya ke Puskesmas.
Selain jalan rusak, kondisi cuaca pun sedang hujan lebat membuat jarak pandang terbatas dan jalan setapak yang berada di desa tersebut sulit dilalui.
Baca juga: Curhat Ibu Hamil di Pandeglang Ditandu Sarung Saat akan Melahirkan: Cemas Tapi Tak Ada Pilihan
Tanah merah yang berlumpur dikelilingi pepohonan lebat di kanan kirinya membuat perjalanan mereka sangat sulit.
Jefri ditemani oleh rekannya, Ucup yang ikut membopong ibu hamil dengan menggunakan bambu dan sarung.
"Selain itu jalan yang banyak lubangnya dan berlumpur serta batu yang licin menjadi rintangan tersendiri bagi kami," katanya saat ditemui TribunBanten.com, Selasa (27/4/2021).
Jefri melanjutkan, pada 2 tahun lalu ia juga sempat membopong anaknya sendiri yang hendak melahirkan.

"Saya cuman tidak ingin ada ibu yang sedang melahirkan tiba-tiba keguguran atau gagal bersalin lantaran menunggu pihak desa datang kesini dan jalanan bagus," tegasnya.
Ia menjelaskan, sejak tahun 1945 jalan setapak desa tersebut tidak pernah tersentuh pembangunan jalan.
Hal ini membuat dirinya resah dan takut apabila terdapat seorang ibu yang ingin melahirkan.
Bahkan menurut orang yang spesialis menandu tersebut terdapat 7 ibu lagi yang akan melahirkan pada bulan depan dan dua bulan lagi.
Baca juga: Viral Ibu Ditandu dengan Sarung Usai Melahirkan di Jalan Rusak, DPRD Soroti Kinerja Pemkab Lebak