Sate Beracun Berujung Maut
Cinta Ditolak Racun Bertindak, NA Pernah Menolak Cinta Pria Misterius yang Beri Ide Sate Beracun
Tersangka pun sering bercerita tentang berbagai masalah pada R. Termasuk sakit hati R kepada Tomy, yang sama-sama pelanggan salon tersebut.
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
TRIBUNBANTEN.COM - Cinta ditolak, racun bertindak.
Begitu ungkapan yang mungkin menggambarkan kasus sate beracun yang terjadi di Bantul, Yogyakarta.
Sate beracun yang dikirimkan NA (25), warga Majalengka, Jawa Barat ini menewaskan bocah 10 tahun bernama Naba Faiz Prasetya (10), anak dari driver ojek online, Badiman.
Sedianya, NA akan mengirimkan sate beracun yang mengandung potasium sianida untuk seroang penyidik kepolisian di Polresta Yogyakarta bernama Tomy.
Alasannya, diduga NA sakit hati karena ditinggal kawin Tomy.
Lantas, NA pun berniat jahat dengan mengirimkan sate beracun kepada Tomy.
Usut punya usut, sate beracun itu ternyata terinspirasi dari saran seorang pria yang dekat dengan NA.
Baca juga: Beredar Diduga Tampang NA Tersangka yang Tewaskan Anak Ojol, Pegang Sate Sambil Tersenyum
Dikutip dari Tribun Jogja, Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan tersangka NA (25) mendapat ide memberikan racun sianida dari temannya berinisial R.
Sosok berinisial R tersebut adalah pelanggan salon tempat NA bekerja.
Selama ini tersangka NA dan R berteman baik.
Tersangka pun sering bercerita tentang berbagai masalah pada R. Termasuk sakit hati R kepada Tomy, yang sama-sama pelanggan salon tersebut.
Pria berinisial R tersebut sebenarnya menaruh hati pada NA, namun cintanya bertepuk sebelah tangan.

Karena NA mencintai pria lain, yaitu Tomy.
Sosok R tersebut kemudian memberikan saran agar NA mengirimkan makanan yang sudah dibubuhi racun pada Tomy melalui ojek online. Dengan niat ingin memberikan pelajaran.