Kisah Pengemis Asal Malang, Berpenghasilan Rp 18 Juta Sebulan & Punya Rumah, Kondisi Hidupnya Kini

T, pengemis di Kota Batu, Jawa Timur, sedang menjadi bahan pembicaraan. Hal ini, karena T mengaku mendapatkan rata-rata uang Rp 600 ribu per hari.

Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNJATIM.COM/BENNI INDO
Pengemis T di Kota Batu yang meraup pendapatan rata-rata Rp 600 ribu per hari, Minggu (9/5/2021). 

TRIBUNBANTEN.COM - T, pengemis di Kota Batu, Jawa Timur, sedang menjadi bahan pembicaraan.

Hal ini, karena T mengaku mendapatkan rata-rata uang Rp 600 ribu per hari. Jika dijumlahkan, per bulan, dia mendapatkan Rp 18 juta.

Dia biasa mencari belas kasih di depan Pom Bensin, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Batu.

Jika sedang ramai, ia bisa mendapatkan hingga Rp 1 juta lebih per hari. Namun jika sedang sepi, ia hanya mendapatkan rata-rata Rp 300 ribu per hari.

Saat ditemui di lokasi, T mengaku berasal dari Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.

"Kota Batu adalah lahan basah untuk meminta-minta,” kata T, Minggu (9/5/2021).

Baca juga: Viral Wanita Nangis Tersedu-sedu di Mal, Langsung Lakukan Ini ke Pengunjung Tak Dikenal, Kenapa Ya?

Baca juga: Viral Kerumunan dan Antisipasi Lonjakan Pengunjung, Wali Kota Syafrudin Sidak Mall of Serang

T adalah difabel.

Ia menggunakan kakinya untuk beraktivitas seperti makan dan minum.

Ia dibantu oleh seorang rekan yang menjemput dan mengantar dirinya pulang ke rumah kos-kosan di kawasan Kauman, Kota Batu.

Dikatakannya, harga sewa kamar kos adalah Rp 500 ribu per bulan.

"Saya sudah lima tahun di Kota Batu. Saya mangkal di Karangploso dulu, tapi penghasilannya sedikit, jadi pindah ke Kota Batu,” katanya.

Dari penghasilannya itu, T telah membangun sebuah rumah di kampung halamannya. Ia juga memiliki sepeda motor yang dikendarai oleh orang lain untuk menjemput dan mengantarkannya.

Seorang warga sekitar yang tidak ingin disebutkan namanya menguatkan apa yang diceritakan T. Dalam sehari, T mendapatkan rata-rata Rp 600 ribu.

Bahan warga ini sering melihat T dan rekannya yang menjemput menghitung pendapatan hasil mengemis.

“Sering mendapat sejuta, Rp 400 ribu. Paling sedikit Rp 300 ribu, yang paling sering Rp 600 per hari. Apalagi kalau ada orang Tionghoa, sekali ngasil bisa sampai RP 300 ribu," paparnya.

Baca juga: Viral Demo Tolak Pelarangan Mudik Buat Pengunjung Mal Panik, Pendemo: Tak Adil Kenapa Mudik Dilarang

Baca juga: Viral Video Tol Cikarang Ditutup Imbas Pelarangan Mudik, Ratusan Orang Protes: Kami Pekerja Pak!

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved