Mudik Lebaran 2021
Viral Keluarga Mudik Jalan Kaki Gombong-Bandung, Ternyata Cuma Modus dan Setahun Keliling Pulau Jawa
Mereka bercerita kalau terpaksa mudik berjalan kaki untuk pulang kampung karena sudah tidak memiliki biaya lagi.
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
TRIBUNBANTEN.COM - Viral di media sosial satu keluarga melakukan mudik dari Gombong, Jawa Tengah menuju Bandung, Jawa Barat dengan berjalan kaki.
Kisah mereka viral karena suami istri mengajak anaknya yang masih balita.
Mereka bercerita kalau terpaksa mudik berjalan kaki untuk pulang kampung karena sudah tidak memiliki biaya lagi.
Suami istri tersebut diketahui bernama Dani Rahmat (39) dan Masitoh Ainun (39), dan mereka membawa kedua anaknya yang masih balita.
Ketika diwawancarai wartawan di Ciamis pada Jumat (7/5/2021) lalu, Dani mengaku ia mudik dari Gombong menuju Bandung dengan berjalan kaki karena tak punya uang akibat di-PHK.
“Kami bukan mudik, tapi pulang kampung. Pulang habis, karena di Gombong sudah tidak punya apa-apa lagi.Mudah-mudahan di Bandung nanti ada pekerjaan,” ungkap Dani, Jumat, dikutip dari Tribun Jabar.
Usut punya usut, ternyata Dani dan keluarga tidak melakukan mudik.
Baca juga: Viral 2 Ibu Hamil di Pandeglang Ditandu Pakai Bambu, Kepala Puskesmas: Tenaga Medis Kita Terbatas
Ternyata Dani dan istri sengaja mengarang cerita untuk bisa mendapatkan empati dari banyak orang.
Dani dan keluarga memang sudah biasa melakukan perjalanan jauh antar provinsi di Pulau Jawa untuk mencari uang.
Mengutip Tribun Jabar, ide itu bermula dari Masitoh setelah tempat kerja Dani gulung tikar.
"Mesin jahit diambil bos, jadi bingung kerjaan enggak ada. Yang ngajak hidup di jalan, saya. Kami turun ke jalan yang penting ada buat makan."
"Ada yang ngasih kami terima, enggak ada yang ngasih, kami jalan," ujar Masitoh saat ditemui di tempat karantina di Kantor Pananjung, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Minggu (9/5/2021).

Masitoh bercerita, ia sempat pulang ke Bandung seminggu lalu, dan kembali melanjutkan perjalanan menuju Gombong.
Awalnya, ia dn keluarga naik angkot ke Cimindi lalu menyambung menggunakan kereta api menuju Purwakarta.
"Purwakarta-Bandung, ongkosnya cuman Rp 7 ribu. Lalu dari Purwakarta ke Cikarang. Mulai dari Cikarang, kami jalan (kaki)," bebernya.