Idul Fitri 2021
Tak Bisa Mudik Karena PSBB, Siti Sedih Ayahnya Tewas H-1 Lebaran: Gak Sempat Pakai Baju Baru
Sebelum sang ayah meninggal, Siti Solehah yang tak bisa mudik hanya bisa mengirimkan baju baru untuk orangtuanya.
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
TRIBUNBANTEN.COM - Rasa menyesal sekaligus sedih dirasakan Siti Soleha yang tidak bisa bertemu sang ayah di hari lebaran.
Gadis asal Malaysia ini tak bisa bertemu sang ayah untuk selama-lamanya karena mengalami kecelakaan.
Siti Solehah tidak bisa mudik karena aturan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) atau di Indonesia disebut PSBB.
Sebelum sang ayah meninggal, Siti Solehah yang tak bisa mudik hanya bisa mengirimkan baju baru untuk orangtuanya.
Belum sempat baju baru itu dipakai, sang ayah bernama Abd Hamid justru tewas ditabrak mobil.
Cerita sedih Siti dibagikan di akun Facebook-nya bernama Puan Eha.
dari Harian Metro, Kamis (13/5/2021) Siti Solehah mendapat kabar ayahnya meninggal setelah berbincang dengan sang ibu melalui telepon.
Baca juga: Dilarang Mudik Saat Lebaran, Wali Kota Serang Pun Silaturahmi ke Keluarga Melalui Video Call
"Memang benar-benar terkejut karena baru setengah jam berbicara dengan ibu, tiba-tiba saudara menghubungi dan mengatakan ayah sudah tiada," terangnya dikutip dari Harian Metro.
Dirinya sangat terkejut sekaligus sedih karena tidak bisa melihat sang ayah memakai baju baru yang ia belikan untuk dipakai di hari raya.
Ayahnya yang sudah berusia 70 tahun itu terlibat kecelakaan dengan kendaraan roda empat di Felda Jengka 25, Bandar Tun Razak, Malaysia pada hari Rabu (12/5/2021) pukul 2:30 waktu setempat.
Kepergin Abd Hamid yang juga sebagai imam Masjid Ar-Rahmah Felda Jengka 25 sekaligus amil zakat, mendapat perhatian dari pengguna Facebook.
Siti Solehah memposting terkait kepergiaan orang tuanya yang begitu mendadak dan cukup memprihatinkan.
Sang anak juga merasa sedih, karena hadiah yang ia kirim tidak sempat dikenakan ayahnya.

Siti Solehah tidak bisa kembali ke kampung halaman karena adanya pembatasan aktivitas di luar rumah di Malaysia.
Lebih lanjut, Siti Solehah mengatakan baju yang Ia kirim itu sebagai hadiah, karena Ia bersama suaminya tidak bisa pulang kampung karena PKP (PSBB di Indonesia).
"Saya mengantar baju itu Senin (10/5/2021) dan paket sampai pada hari Rabu (12/5/2021). Namun ayah tidak sempat menerima kiriman, karena meninggal dunia pada hari yang sama saat kiriman sampai"
Siti Solehah bertemu terakhir kalinya dengan almarhum ayah ketika awal Ramadhan karena ibunya menjalani operasi mata.
Baca juga: Warga Tangerang Manfaatkan Jalan Tikus untuk Ziarah Meski TPU Ditutup
Siti Solehah menyebut saat itu orang tuanya tidak memperlihatkan keanehan, hanya sulit untuk makan.
"Saya ada bermimpi sampai dua kali, yaitu ayah meninggal dunia. Namun suami minta agar tidak memikirkan yang bukan-bukan." tulisnya lagi.
"Ibu juga turut melihat perbedaan pada diri ayah. Ayah meminta membayar sendiri biaya tagihan listrik, ingin pergi ke bazar Ramadhan naik motor sampai melakukan survei ladang"
"Saya benar-benar tidak menyangka bahwa itu adalah pertanya ayah akan pergi untuk selamanya" terang Siti.
Siti Solehah menjelaskan kepergian ayahnya merupakan kehilangan besar bagi dirinya dan keluarga, apalagi menjelang idul fitri.
"Ayah tidak banyak bicara tapi selalu tersenyum dan ketika Idul Fitri, ia menjadi imam salat, seperti tahun terakhir karena pandemi Covid-19.
Tahun ini, Allah kabulkan doa kami untuk untuk berkumpul satu keluarga tapi dalam keadaan tiada ayah.
"Saya berterima kasih kepada semua yang telah mendoakan almarhum ayah karena niat awal saya bagikan di Facebook hanya ingin meluapkan perasaan dalam hati," tutupnya.
- Berita Serupa - Seorang Pria Tewas Terkena Ledakan Petasan saat Takbiran
Ledakan akibat petasan racikan terjadi di daerah Kediri pada malam takbir.
Melansir Tribunnews, Muhammad Nadif (37) warga Desa Tanjung Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri tewas saat merakit petasan di malam takbir, Rabu (12/5/2021) malam.
Saat itu korban berada di rumah bersama orangtuanya.
Baca juga: Jokowi dan Ibu Negara Rayakan Idul Fitri 1442 H di Istana Bogor : Semoga Kita Terbebas dari Covid-19
Nadif diketahui sudah beberapa kali pernah meracik petasan.
Berdasarkan informasinya ia sedang membuat petasan untuk diledakkan seusai salat Idul Fitri.
Akan tetapi kali ini ia kurang beruntung.
Pasalnya di tengah-tengah sedang meracik petasan.
Baca juga: Presiden Jokowi dan Ibu Negara Laksanakan Salad Idul Fitri di Istana Kepresidenan Bogor
Secara mengejutkan, petasan yang ia racik meledak dan membuatnya tewas seketika di tempat kejadian perkara.
Bahkan, tubuh korban juga terbelah menjadi beberapa bagian, akibat ledakan hebat yang ditimbulkan.
Selain itu rumah korban mengalami kerusakan yang cukup parah.
Beruntung saat peristiwa terjadi, orangtua korban selamat karena berada di ruangan yang berbeda.
Mochammad Imron, Camat Pagu mengatakan, peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB saat warga tengah merayakan malam takbir.
Baca juga: Rekomendasi Film yang Tayang Perdana Selama Perayaan Lebaran 2021 di TV, Ini Judul dan Jadwalnya
“Dari informasi, orangtua korban, Nadhif setiap tahunnya memiliki tradisi rutin yakni membuat petasan untuk dimainkan saat lebaran.
Tetapi ini tadi tiba tiba meledak,” ujarnya.
Baca juga: Kumpulan 40 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Cocok Dikirim ke Teman & Jadi Status Medsos
Kasus ini saat ini sedang dalam penanganan pihak Polres Kediri.
Sementara korban dievakuasi di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk diotopsi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ledakan Petasan Racikan di Malam Takbiran Tewaskan Warga Kediri,
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Duka Siti Solehah Tak Bisa Mudik, Ayah Tewas Satu Hari Sebelum Lebaran, Belum Sempat Pakai Baju Baru