Kejam! ART Disiksa Hingga Dipaksa Makan Kotoran Kucing, Majikan Ditetapkan Tersangka dan Ditahan
Tak hanya itu, beberapa waktu lalu, F membawa EAS ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih dengan alasan ART tersebut mengalami gangguan jiwa.
TRIBUNBANTEN.COM - Nasib malang dialami EAS (45), seorang asisten rumah tangga (ART) di Surabaya Jawa Timur setelah mendapat penyiksaan hingga dipaksa makan kotoran kucing oleh majikan berinisial F (54).
EAS dianiaya hingga dipaksa makan kotoran kucing oleh majikan yang tinggal di kawasan Manyar, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Bahkan, selama 13 bulan di rumah majikannya itu, EAS hanya satu kali mendapat gaji.
EAS sudah mulai mendapat penyiksaan saat memasuki bulan ketiga masa kerjanya di rumah majikannya.
"Emosi sama keluarganya, aku yang kena imbas. Kadang karena pekerjaan, karena aku ngucek kurang, karena tanganku sakit, itu juga jadi masalah. Sakitnya juga karena disiksa," ungkap EAS, Minggu (9/5/2021).
Baca juga: Pengantin Baru Dirampok, Harta Dikuras dan Istri Korban Diperkosa Tapi Gagal Karena Lemah Syahwat
Baca juga: Lagi, Perampokan Disertai Pemerkosaan Terjadi, Kali Ini Anak Korban yang Diperkosa di Pagi Buta
EAS membeberkan majikannya tersebut kerap memukulinya. Alhasil, punggungnya dipenuhi luka lebam.
"Ini punggung saya juga sudah diobati. Katanya tulang yang sebelah kanan masih bisa diperbaiki. Ini bekas dipukul 3 atau 4 bulan yang lalu," ujarnya.
Dan EAS juga mengaku pernah mendapat makanan yang dicampur kotoran kucing.
"Majikan saya bilang, itu ada kotoran kucing (tai kucing) kok enggak dibuang. Terus saya bilang, iya nanti saya buang. Terus dia bilang lagi, enggak usah nanti buat makan kamu. Saya pikir itu bercanda, ternyata beneran, saya dikasih makan sama kotoran kucing," ucapnya.
Baca juga: 2 Karyawan Disiksa Majikan Karena Ketahuan Berpuasa, Yang Memberi Gaji Aku Atau Tuhanmu?
Selain itu, korban juga dilarang tidur di dalam rumah dan dipaksa istirahat di pekarangan belakang rumah F.
Tak hanya itu, beberapa waktu lalu, F membawa EAS ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih dengan alasan ART tersebut mengalami gangguan jiwa.
Namun, di Liponsos Keputih itu lah EAS memberanikan diri menceritakan apa yang dialaminya hingga akhirnya pihak Liponsos Keputih melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Surabaya pada 8 Mei 2021.
EAS hanya berharap bisa mendapat keadilan dan hak-haknya sebagai pekerja dapat terpenuhi.
Baca juga: ART Kelaparan Loncat dari Lantai 2 dan Makan Sampah, Ini Pembelaan Majikan Soal Gaji Tak Dibayarkan
Selain itu, ia meminta agar anaknya yang berusia 10 tahun yang masih berada di rumah majikannya bisa dijemput dan dibawa kembali kepadanya.
Sementara itu, EAS sendiri kini dirawat di RS Bhayangkara Surabaya.