Benyamin Davnie Bocorkan Ternyata dari Hobi Mancingnya Hasilkan Ilmu untuk Memimpin Masyarakat
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie diketahui memang begitu menyukai kegiatan memancing.
Penulis: Zuhirna Wulan Dilla | Editor: Yudhi Maulana A
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Zuhirna Wulan Dilla
TRIBUNBANTEN.COM - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie diketahui memang begitu menyukai kegiatan memancing.
Bahkan hobi memancingnya ini sudah ia tekuni sejak kecil.
"Dari kecil itu kan rumah kami itu deket ke Sungai Cisadane nah dari zaman SD saya pulang sekolah saya mancing, terus di sebelah rumah kan kebon saya cari cacing di situ saya mancing, terus pulang dapet ikan tawes, ikan mujaer yang kecil-kecil bawa pulang goreng sama ibu saya," ujarnya saat ditemui di rumah dinas Wali Kota Tangsel, Lengkong Gudang, Serpong, Tangsel, Kamis (3/6/2021) kemarin.
Menurut Benyamin kebiasaan kecilnya itu akhirnya sampai ia berusia 62 tahun sekarang masih sering dilakukan.
Secara blak-blakan Benyamin pun mengakui bahwa hobi mancingnya membuatnya belajar ilmu memimpin masyarakat.
"Filosofi utamanya yang penting sabar, karena jangan sampai pelampung yang kita lihatin itu keduluan sama ikan kalau keduluan nanti terus telat angkat ikannya lewat,"
Baca juga: Masa Kecil Benyamin Davnie Dididik Keras Ayah Seorang TNI, Membuatnya Hattrick Menang 3 Periode
"Nah itu jadi memancing reaksi kita, mendorong reaksi kita dan mancing itu ilmu kepemimpinan, kata bapak saya diajarin ke saya waktu saya mau jadi camat umur 29 tahun tahun 1988 di Ciledug, saya jelasin ke bapak saya katanya 'yaudah kamu pake aja ilmu mancing'," jelasnya.
Pria lulusan S1 Ilmu Pemerintahan UNPAD Bandung ini membeberkan bahwa ilmu mancing yang utama adalah pelajari umpan yang disuka ikan.
Hal itu pun dibaratkan dengan menjadi sosok pemimpin di masyarakat, di mana harus tahu dulu apa yang diinginkan masyarkat.
 
"Ilmu mancing itu kalau kamu mau dapet ikan mas pake umpannya yang dia suka kayak pelet, kalau mau dapet ikan gurame pake umpan yang disuka yaitu cacing atau anak kodok, kalau mau tawes atau mujaer harus pake lumut masing-masing beda-beda," ucapnya.
Benyamin menjelaskan kembali perumpamaan ikan itu menjadi tipsnya berkomunikasi dengan masyarakat di setiap kelompok.
"Jadi kalau kamu bergaul sama Kyai tapi pake bahasa anak muda kamu ditolak, terus kamu ngobrol sama kaum ibu misalnya tapi omongin teknologi kamu ditolak," tuturnya.
Kemudian ia menyebut hanya satu dalam ilmu mancing yang jangan digunakan.
"Hanya satu dalam mancing yang tidak bisa dilakukan gak bisa maju, kalau maju nyebur," katanya seraya bergurau.
Namun Benyamin mengakui dirinya sudah lama tak pergi mancing karena kesibukannya.
Ia menghitung sudah satu tahun lamanya tak menikmati hobinya tersebut.
Baca juga: Aturan Larangan Mudik Lintas Jabodetabek, Benyamin Davnie: Agak Sulit Cegah Masyarakat
Pria yang lahir di Pandeglang tersebut mengatakan sangat suka mancing ikan bandeng karena perlawanannya memicu adrenalin.
"Karena pada waktu narik seni enaknya pada narik, ikan ngamuk saat ditarik nikmat gitu jadi greget," ujarnya kembali.
Cerita Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie Pintar Atur Uang Saat Kuliah
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie membocorkan tips hidup hemat untuk para mahasiswa yang merantau sesuai dengan pengalamannya saat kuliah dulu.
Pria kelahiran tahun 1958 ini awalnya menceritakan bahwa ia merupakan mahasiswa rantau dari Tangerang ke Bandung.
"Saya inget waktu kuliah itu, begitu diterima kemudian mau masuk perkuliahan, mau pindah lah saya ke Bandung ngekost, saya permisi sama ibu bapak saya, saya dikasih uang 3 juta inget banget itu, ini uang 3 juta tahun 1977 itu gede banget loh,"
"Ini uang 3 juta sampai selesai kuliah sampe 5 tahun, dan alhamdulillah uang itu masih tersisa," ujarnya saat ditemui di Rumah Dinas Wali Kota Tangsel, Lengkong Gudang, Serpong, Tangsel, Kamis (4/6/2021) kemarin.
Menurut Benyamin, menjadi mahasiswa rantau membuatnya berpikir kreatif agar dapat mengatur keuangan dengan baik.
Baca juga: Hari Pertama Menjabat, Benyamin Davnie Langsung Kumpulkan Kepala Dinas dan Camat Tangerang Selatan
Kemudian Benyamin membeberkan bahwa ada kerja sampingan yang ia lakukan saatnya mengenyam pendidikan di Universitas Padjajaran Bandung itu.
"Saya bikinin makalah temen-temen, kemudian juga tanggal-tanggal tua kita membentuk kelompok belajar sama anak-anak yang tinggal di Bandung, tanggal 15 tau 20an itu saya belajar di rumah temen kan dapet makan di sana kan makan gratis," ucapnya seraya dengan tawa.
Dalam waktu 5 tahun menyelesaikan studi Ilmu Pemerintahan, Benyamin juga menuturkan dirinya tak tertarik jajan sehingga uangnya hanya untuk makanan pokok.
"Saya gak makan apa namanya gak jajan gak makan yang mewah-mewah asal kenyang," tuturnya.
Ia pun ternyata memiliki list makanan yang rutin dinikmati setiap awal dan akhir bulan.
"Saya ingat betul nasi padang kalau tanggal 1-20 dagingnya dua mau rendang atau ikan, terus tanggal 20 ke atas nasi kuahnya dibanyakin ikannya satu aja gitu," terangnya.
Orang nomor satu di Tangsel ini menyebut dirinya tak takut disebut pelit dulu, yang penting dirinya bisa bertahan hidup dengan layak.
"Efiensi itu, pelit atau apa disebutnya yang pasti setelah selesai saya masih punya beberapa ratus ribu sisa dari uang itu gitu," katanya.
Bagi Benyamin, menata keuangan dulu sangat penting karena ia merasa berat hati jika meminta uang lagi kepada orang tuanya.
Masa Kecil Benyamin Davnie Dididik Keras Ayah Seorang TNI, Membuatnya 'Hattrick' Menang 3 Periode
Di balik tubuh besar dan tingginya Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie, ternyata ada didikan orang tua yang membuatnya bisa menjadi orang nomor satu di kota berikon bunga anggrek itu.
Pria yang akrab disapa Ben itu memiliki masa kecil dengan didikan yang keras dari sang ayah seorang Komandan Kodim.
Bagi Ben ayangnya sangat ketat dalam hal kedispilinan.
Bahkan kerap kali ia dipukul koran jika tak cepat tanggap dalam belajar.
Ben ingat betul bagaimana ayahnya sudah meminta ia untuk belajar bahasa inggris sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD).
"Didikannya sangat keras, disiplinnya sangat luar biasa, kami dari awal itu dulu kalau tidur harus tepat waktu terus belajar diawasi dilihatin gitu,"
"Bahkan saya waktu udah beberapa tahun SD di tes bahasa inggris sama bapak saya, pas SMP udah suruh baca koran bahasa inggris terus suruh terjemahin kalau gak dipukul koran," ujarnya saat ditemui di rumah dinas Wali Kota Tangsel, Lengkong Gudang, Serpong, Tangsel, Kamis (3/6/2021) kemarin.
Meski diajarkan disiplin yang ketat, Benyamin Davnie mewajarkan sikap sang ayah demi membuat anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri.
"Dan ngaji gak boleh dilewatkan setiap malam kami di rumah selalu ngaji," katanya.
Menurut pria berusia 62 tahun itu, ia ingat saat setiap makan bersama, ayahnya selalu berbagi cerita tentang pengalaman bekerjanya.
"Beliau sering cerita waktu makan tuh waktu zaman perang di sini di sana, kami bahkan diajak ke rumah di Cianjur terus bilang 'dulu bapakmu ditahan di sini sama Jepang dan beberapa tempat-tempat nostalgia beliau," jelasnya.
Dari didikan itu lah yang akhirnya mengantarkan Ben berhasil disebut hattrick karena telah memenangkan telak 3 periode Pilkada Tangsel.
"Dari ketatnya disiplin ayah saya itu membuat saya malu kalau saya ngantor telat, rapat telat, dateng undangan telat dan lain sebagainya,""Saya sering kok ada acara di kantor, undangan jam 9 saya duduk aja dulu jam 9 di ruangan rapat itu, yang lain belum dateng biarin," tegasnya.
Ben kembali menceritakan kalau dirinya selama ini tak pernah membawa pekerjaan ke rumah.
Ia menyebut selalu berusaha menyelesaikan pekerjaannya di kantor tak peduli sampai jam berapa pun tugasnya selesai.
"Saya dari dulu gak pernah bawa kerjaan ke rumah, selalu saya kerjakan di kantor, dari zaman tahun 1983 saya gak pernah bawa kerjaan ke rumah,"
"Artinya kalau saya bawa kerjaan ke rumah saya abai, kenapa gak saya selesaikan pada waktu itu, makanya kalau di rumah saya ingin santai sama keluarga nonton tv dan makan," bebernya.
Pria yang merupakan alumni kampus UNPAD Bandung ini, bangga dengan didikan sang ayah yang ternyata begitu berguna untuk diterapkan dalam kehidupan dewasanya.


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											