Sebanyak 3.869 Siswa SD dan SMP di Lebak Tak Masuk Sekolah Saat Pandemi, 415 Siswa Pilih Menikah
Kendala sinyal membuat para siswa malas mengikuti pelajaran secara daring mereka hingga melupakan tugas atau PR dari guru.
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir
Laporan wartawan TribunBanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Sebanyak 3.869 siswa SD dan SMP di Kabupaten Lebak tak mengikuti kegiatan belajar mengajar secara daring atau putus sekolah.
Dari jumlah tersebut, ternyata sebanyak 415 siswa lebih memilih menikah muda dan bekerja serabutan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi mengatakan faktor utama ribuan siswa itu tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar daring karena kendala sinyal provider di tempat tinggal mereka.
Baca juga: Pelajar SMP di Lebak Depresi dan Mengurung Diri di Rumah Gegara Tak Punya HP untuk Belajar Online
Baca juga: Kadisdik: Ada 6.000 Siswa di Lebak Tidak Bisa Ikut Belajar Daring Karena Tak Punya HP
"Masih cukup banyak wilayah yang tidak memiliki sinyal. Catatan kami setidaknya menjelaskan sebanyak 117 SD dan 49 SMP di Lebak belum tersalurkan sinyal," ujar Wawan saat dihubungi, Jumat (4/6/2021).

Ia menjelaskan, pihaknya telah menyampaikan perihal kendala sinyal itu ke Kemendikbud dan Dinas Pendidikan Provinsi Banten agar ada pemberian bantuan sinyal. Namun, tidak ada perkembangan yang signifikan.
Baca juga: Dindikbud Lebak Catat 3.869 Siswa SMP Tak Aktif Sekolah, Pilih Update di Medsos Daripada Buat Tugas
Baca juga: Seluruh Siswa SD dan SMP di Kota Tangerang Dipastikan Lulus
Kendala sinyal membuat para siswa malas mengikuti pelajaran secara daring mereka hingga melupakan tugas atau PR dari guru.
"Otomatis jadi malas dan putus sekolah. Karena kan pasti stres kalau tidak ada sinyal, mau belajar kayak bagaimana," tuturnya.