Virus Corona
Bikin Geram, Viral Video 28 Anggota Satpol PP Pesta Miras di Kantor saat Pandemi, Langsung Masuk Sel
Dalam video amatir itu, tampak pria berseragam Satpol PP berdansa dengan perempuan berpakaian hitam. Mereka tidak memakai masker.
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Abdul Qodir
Eman mengatakan, anggota Satpol PP itu sedang berbahagia karena salah satu senior mereka ulang tahun.
Dia memastikan, anggota Satpol PP yang terlibat dalam pesta itu mendapat sanksi tegas.
"Terhadap mereka yang ikut dalam acara, saya sudah memberikan pembinaan disiplin dengan sanksi," kata Eman saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (18/7/2021) malam.
Eman mengatakan, terdapat 28 anggota Satpol PP Ende yang terlibat dalam pesta minuman beralkohol tersebut.
Dari jumlah itu, 21 anggota Satpol PP yang terlibat dalam pesta itu menjalani pembinaan fisik selama tiga hari.
Baca juga: Sempat Viral, Pria Nekat Hirup Napas Pasien Covid-19 Akhirnya Meninggal!
Lalu, ada empat anggota Satpol PP yang juga terlibat dalam pesta itu ditahan selama 14 hari.
"Tiga orang dirumahkan," kata Eman. Eman pun meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Ende atas perbuatan anggotanya yang tak pantas tersebut.
Kami Kerja Over Time
Salah satu anggota Satpol PP Kabupaten Ende yang terlibat dalam pesta miras bernama Boy mendapat sanksi penahanan selama 14 hari.
Saat ditemui POS-KUPANG.COM (Grup TribunBanten.com) di sel Satpol PP Ende, menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Ende atas video viral yang membuat masyarakat resah.
Boy menuturkan, mereka semua yang terlibat dalam acara tersebut mulai menjalani hukuman per 16 Juli 2021. Dirinya dan tiga rekannya disel di belakang kantor Satpol PP selama empat belas hari.
Baca juga: Detik-detik Petugas Satpol PP Disiram Air Panas Oleh Pemilik Warkop di Medan saat PPKM Darurat
Sementara anggota yang masih junior tiga orang dipulangkan, dua puluh satu orang menjalani hukuman fisik selama dua puluh satu hari ke depan.

Boy dengan berani mengaku dirinya yang berulang tahun.
Namun, acara makan bersama, bernyanyi dan berdansa terjadi secara spontan dan tidak direncanakan serta berlangsung tidak lama setelah jam tugas (patroli pencegahan Covid-19).
Meski begitu, ia mengakui apa yang mereka lakukan adalah salah, apalagi di tengah situasi pandemi Covid-19.