Detik-detik Oknum Satpol PP Bentak Pemilik Angkringan Saat Razia PPKM Darurat di Tangsel
Shofwan (24), pemilik lapak angkringan menceritakan kronologis lapaknya ditertibkan petugas di Tangerang Selatan.
TRIBUNBANTEN.COM - Shofwan (24), pemilik lapak angkringan menceritakan kronologis lapaknya ditertibkan petugas di Tangerang Selatan.
Selain menertibkan lapak, Shofwan dan Hamidatur dimarah-marahi oleh petugas Satpol PP Tangerang Selatan.
Pada saat menertibkan lapak, dia mengaku, kedua petugas itu tidak memakai pakaian dinas harian (PDH), melainkan hanya mengenakan kaus berwarna oranye dan bertuliskan ' Satpol PP' di bagian punggung.
Sebuah video yang memperlihatkan aksi arogan Satpol PP saat menertibkan lapak angkringan di Tangerang Selatan viral di media sosial.
Baca juga: PPKM Darurat Diperlonggar 26 Juli 2021, Berikut Aturan yang Harus Ditaati Pasar dan Warung Makan
Baca juga: Mulai 21 Juli 2021, Istilah PPKM Darurat Diubah Jadi PPKM Level 4, Ini Aturannya
Pemilik lapak angkringan, Shofwan (24), mengungkapkan, awalnya ada pembeli mendatangi angkringan dan hendak membeli makanan untuk dibawa pulang pada Minggu pukul 20.45 WIB.
Pada saat yang bersamaan, sejumlah personel gabungan melakukan patroli dan hendak menutup lapak Shofwan.
Ketika melakukan penutupan, salah seorang petugas Satpol PP Tangsel yang mengenakan baju berwarna oranye membentak-bentak rekan kerja Shofwan, Hamidatur Rhosyadi (24).
Hamidatur mengaku tidak terlalu ingat bentakan yang diutarakan oleh petugas Satpol PP itu.
Mengetahui rekannya dibentak petugas, Shofwan berargumen bahwa lapaknya tidak menerima pelanggan yang makan di tempat.
Dia mengaku hanya melayani pelanggan yang membeli makanan untuk dibawa pulang.
Shofwan kemudian merekam penertiban itu menggunakan ponselnya.
Namun, seorang petugas Satpol PP Tangerang Selatan yang lainnya malah bertanya tujuan Shofwan merekam video.
"Ada satu petugas Satpol PP nyamperin, nanya, 'Mau naikin ke media?' Saya bilang, 'Saya video ini buat antisipasi adanya kekerasan atau tidak'," paparnya, Selasa (20/7/2021).
Petugas tersebut lantas mengancam bakal membawa Shofwan jika video rekamannya tersebar di media sosial.