Di PHK karena Dampak Pandemi Covid-19, Warga Serang Ini Sukses Berjualan Bubur Sumsum
Rani dan suaminya sukses menjual berbagai menu bubur sumsum. Mereka berjualan di Jalan Term Khatib, Cipare, Kota Serang, Banten.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Rani dan suaminya sukses menjual berbagai menu bubur sumsum.
Mereka berjualan di Jalan Term Khatib, Cipare, Kota Serang, Banten.
Baca juga: Pengusaha Kuliner di Kuningan Coret Mobil Fortuner Miliknya: PPKM Bikin Sengsara
Baca juga: Kuliner Khas Serang Bontot, Terasa Ikannya dan Cocok Untuk Sajian Berbuka Puasa
Berdasarkan pemantauan, tampak gerobak berwarna putih bertuliskan Makanan Tradisional ramai didatangi para pembeli.
Tiga panci dijejerkan di dalam gerobak yang diisi sumsum pandan, sumsum putih.
Nantinya, sumsum akan diisi berbagai pilihan toping berupa mutiara, cenil, kacang ijo dan ketan hitam.
Bubur sumsum bertekstur lembut ditambah siraman air santan dan gula ditambah toping sesuai selera.
Sajian ini membuat citra rasa gurih dan manis bersatu padu saat disantap dan masih hangat.
Rani, penjual bubur sumsum mengatakan usaha yang ditekuni sudah berjalan selama 8 tahun.
Selama kurun waktu satu hari, Rani dapat menjual 150 cup bubur sumsum yang dijual seharga Rp 6 ribu percup.
Rani berjualan mulai dari pukul 15.00 WIB dan pada pukul 18.00 janjan itu habis terjual.
"Buka dari sore tutup juga engga pernah malam sebelum magrib aja alhamdulillah udah abis," ucapnya.
Baca juga: Wisata Kuliner dengan Konsep Alam di Kota Serang, Saung Ende Jadi Magnet Wisatawan Saat Akhir Pekan
Baca juga: Onde-Onde Buatan Pengusaha Kuliner Asal Serang Ini Berbeda, Diisi Cokelat Greentea dan Keju
Saat ini, dia dibantu suaminya berjualan. Dulu, suaminya bekerja di salah satu hotel di Serang, namun terdampak PHK akibat pandemi Covid-19.
"Sekarang suami ikut jualan, karena baru aja di PHK," ucapnya.
Namun dalam hal ini ia tetap bersyukur karena masih dapat berjualan dimasa PPKM ini meski memang terbentur dengan adanya batasan jam operasional.
