Densus 88 Ungkap Organisasi JI Lihat Menyusup Hingga Ikut Berpolitik, Ini Tujuannya
Aswin menyampaikan sejumlah pelaku bahkan menyusup untuk membuat kegiatan tabligh akbar untuk dapat mencari dana dari para jamaah.
TRIBUNBANTEN.COM, - Densus 88 Antiteror Polri melakukan penyelidikan mendalam hingga akhirnya menangkap 123 orang terduga jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) di sejumlah daerah di Indonesia.
Selain terlibat rangkaian aksi terorisme di Tanah Air, pihak Densus 88 menyebut sangat lihai menyusup dan berpolitik di tengah masyarakat seolah terlihat baik.
Para terduga teroris itu mengambil kesempatan untuk menggalang dana agar dapat menghidupi organisasinya.
"Kami mengingatkan bahwa JI sangat lihai menyesuaikan dengan kondisi keadaan yang ada," kata Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Sirega, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (20/8/2021).
"Mungkin ikut berpolitik juga menyusup ke dalam masyarakat kemudian menggunakan cara-cara yang terlihat damai dan aman seperti menggunakan kotak amal," sambungnya.
Aswin menyampaikan sejumlah pelaku bahkan menyusup untuk membuat kegiatan tabligh akbar untuk dapat mencari dana dari para jamaah.
Baca juga: 53 Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 Diduga Bakal Beraksi di Momen 17 Agustus
Penangkapan ini menjadi bukti bahwa kegiatan mereka harus dihentikan.
"(JI) menggunakan tabligh untuk kumpulkan dana dan sebagainya. Kita harus tetap waspada dan tetap istilahnya menjaga kemananan di wilayah kita masing-masing," ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, pihaknya telah menangkap sedikitnya 123 orang organisasi teroris JI sejak periode 2019-2021.
Angka ini terus meningkat setiap tahunnya.
"Jumlah penangkapan jamaah islamiyah dari 2019 sampai 2021 itu sudah sangat banyak. Di tahun 2019 ada 25 orang, tahun 2020 ada 64 orang dan sekarang sampai dengan Agustus saja sudah 123 orang," tukasnya.
Baca juga: Mertua-Menantu Terduga Teroris di Kabupaten Lebak Ditangkap Densus 88 Polri, Ini Keterangan Saksi
Sebagai informasi, tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap setidaknya 48 tersangka teroris di sejumlah wilayah sejak Kamis 12 Agustus 2021 kemarin.
Mayoritas diantaranya merupakan anggota jamaah islamiah (JI).
Anggota Jamaah Islamiah sendiri diperkirakan masih sebanyak 6.000 orang di Indonesia.
Namun pada November 2020 lalu, petinggi JI bernama Upik Lawanga yang juga biasa dijuluki penerus dokter Azhari tertangkap.
Baca juga: Pengakuan Terduga Teroris, Pernah Rencanakan Aksi Pelemparan Air Keras ke Polisi
Baca juga: Aksi Terduga Teroris ZA: Lone Wolf Saat Serang Mabes Polri, Tinggalkan Surat Wasiat untuk Keluarga
