Viral Orangtua Jenguk Anak di Pesantren dari Balik Tembok, Santri Ini Menangis Tak Bisa Cium Ayahnya

Beredar video seorang santri menangis saat mendapat kunjungan oleh orangtuanya di media sosial.

Penulis: Zuhirna Wulan Dilla | Editor: Yudhi Maulana A
Instagram @viralno.1
Viral santri tak bisa cium tangan ayahnya saat dikunjungi 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Zuhirna Wulan Dilla

TRIBUNBANTEN.COM - Beredar video seorang santri menangis saat mendapat kunjungan oleh orangtuanya di media sosial.

Dalam video tersebut juga terlihat bahwa kunjungan itu tak leluasa karena ada tembok besar menghalangi.

Dikutip dari video di unggahan Instagram @viralno.1 hari ini, Senin (30/8/2021), dapat terlihat seorang ayah mengunjungi anaknya di pesantren.

Namun sang ayah ini hanya bertemu anaknya dari balik tembok saja.

Bahkan anak ini menangis ketika melihat ayahnya.

Tapi ketika sang ayah ingin menciumnya, ia menolak.

Baca juga: Kronologi Santri Terjatuh dan Tenggelam di Sungai Ciberang Lebak, Sempat Membersihkan Daging Kurban

Santri ini terlihat tidak mau dicium oleh ayahnya yang begitu rindu kepadanya.

"Sayang gak boleh cium tangan dan pipinya ya?" tanya sang ayah yang di tulis di video itu mewakilkan pembicaraan mereka berdua.

"Gak boleh pah mah," ucap santri tersebut dengan menggelengkan kepalanya.

Sang ayah hanya bisa tersenyum dengan wajah yang tampak lesu karena anaknya tak mau dicium.

Diduga kalau alasan anak itu karena protokol Covid-19 yang menjaga jarak aman dari orang luar pesantren.

Meski hanya bertemu dari balik tembok, ayah anak itu tetap bertanya seputar putranya yang jarang bisa ia temui.

"Sayang apa itu yang dibawa di plastik?" tanya ayahnya.

"Buat takjil buka puasa Senin-Kamis, sebentar lagi azan magrib," jelasnya.

Santri ini juga kedapatan tengah mengusap air matanya lagi ketika melihat ayahnya dari dekat itu.

Ayah dari santri itu juga nampak kesulitan berdiri di sana karena di belakangnya ada selokan.

Berkali-kali ayah anak ini kesulitan mengimbangi tubuhnya saat sedang bertatapan lebih dekat dengan putranya.

Tak hanya ada mereka berdua, rupanya santri lain juga ikut dikunjungi dari balik tembok dengan orangtuanya.

Warganet yang melihat video ini mewajari kegiatan kunjungan yang seperti itu karena saat ini kondisi Indonesua masih dalam pandemi Covid-19.

@lesmanasariina : Sabar nak, semua ini demi kebaikan kita bersama, orang tua akan lebih sedih kalau dengar kita sakit.

@mimi_kresnabim : Persis kami.

@yah.ong : Semoga barokah ilmunya.

@numisa1171 : Saya sudah pernah merasakan seperti itu.

Hingga artikel ini diterbitkan TribunBanten.com masih mencari tahu lokasi dan informasi lebih lanjut terkait video ini.

Baca juga: 2 Pasang Remaja Mengaku Santri dan Santriwati Terciduk di Kamar Hotel, Ada yang Lagi Pesta Miras

TribunBanten.com juga sudah meminta izin publikasi namum belum dapat jawaban.

Viral Video Santri Sahur Hanya Pakai Mie dan Kulit Melinjo, Begini Cerita Pemimpin Ponpes di Serang

Baru-baru ini viral di media sosial video yang memperlihatkan kondisi pondok pesantren yang memprihatinkan.

Belakangan diketahui video tersebut berada di Pondok Pesantren Al-Aqso di Jalan Tasikkardi, Banten Lama, Kampung Pegadigan, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten.

Dalam video tersebut, memperlihatkan para santri sedang makan sahur dan mengantri untuk mengambil makan sahur.

Dalam video tersebut seorang santri hanya memakan nasi dengan lauk mie instan yang dicampurkan dengan kulit melinjo yang sudah matang.

Ruang lab komputer di Pondok Pesantren Al-Aqso Tahfidzul di Jalan Tasikardi-Banten lama, Kampung Pegadingan, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang. Di ponpes ini, seluruh biaya pendidikan hingga asrama adalah gratis. 
Ruang lab komputer di Pondok Pesantren Al-Aqso Tahfidzul di Jalan Tasikardi-Banten lama, Kampung Pegadingan, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang. Di ponpes ini, seluruh biaya pendidikan hingga asrama adalah gratis.  (TribunBanten.com/Desi Purnamasari)

Pimpinan pondok pesantren ustad Zaenal Mutaqin membenarkan adanya video yang viral tersebut memang berada dilingkungan ponpesnya.

"Iya benar, kirakira itu dua hari yang lalu pada saat anak-anak sedang sahur," ujarnya kepada TribunBanten.com, Rabu (21/4/2021).

Zaenal menuturkan bahwa dirinyalah yang merekam video momen saat sahur tersebut.

"Tidak ada maksud dan tujuan lain dari video yang saya ambil hanya iseng aja liat kebersamaan anak-anak turut ikut senang," ujarnya ayah empat anak ini.

Ia pun mengaku pada saat merekam tidak mengupload ke media sosial bahkan dirinyapun merasa heran pada saat video tersebut viral.

Baca juga: Pramuka Banten Semprotkan Disinfektan di Pesantren-pesantren, Upaya Cegah Penularan Covid-19

"Awalnya itu memang ada teman saya yang minta videonya saya kiriminlah kerekan saya ini, tapi saya engga tahu kalau bakalan viral seperti ini," ucapnya.

Ia pun menuturkan, tidak memungut biaya dari para santrinya dan untuk makanpun memang seadanya dan sempapunya kami.

"Alhamdulillah Allah selalu bantu dan mudahkan, anak-anak pun tidak ada yang mengeluh mereka belajar dengan semangat," tuturnya.

Dalam sehari, pengurus biasa mengabiskan satu sampai dua karung beras untuk makan para santri.

"Kalau lagi pada enak makan dan lauknya juga enak seperti ayam pasti makannya pada nambah," ujarnya seraya tersenyum.

Namun untuk lauk memang beragam setiap harinya.

"Alhamdulillah, untuk saat ini banyak dukungan dari para donatur dan kedepannya insyallah ponpes ini akan terus berkembang, dan dapat menampung santri lebih banyak lagi," tukasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved