28 Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Kota Serang Selama 2021, Didominasi Kekerasan Fisik & Pelecehan
Selama periode Januari-Agustus 2021, angka kasus kekerasan kepada anak di Kota Serang mencapai 28 kasus.
Penulis: mildaniati | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati
TRIBUNBANTEN, KOTA SERANG - Selama periode Januari-Agustus 2021, angka kasus kekerasan kepada anak di Kota Serang mencapai 28 kasus.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala DP3AKB Alpedi.
Dia menjelaskan, 28 kasus itu mencakup kekerasan pada anak, dan pelecehan seksual.
Hanya saja, kata dia, kekerasan fisik dan seksual merupakan kasus yang paling mendominasi.
"Mudah-mudahan kasus seperti itu bisa diungkap sejak awal," ujarnya, saat ditemui di hari peringatan anak di jalan Perjuangan Kasemen-Serang, Rabu (8/9/2021).
Baca juga: Tanggapi Kasus Kekerasan Anak di Tangsel, Benyamin Davnie : Harusnya RT Pelototin 24 Jam
Baca juga: Selama Pandemi Ada 69 Kasus Kekerasan Anak di Banten, Paling Banyak Pencabulan, Ini Penyebabnya
Selama ini, kata dia, pihaknya selalu melakukan pendampingan hingga ke pengadilan.
Selain memberikan pendampingan, pihaknya juga mendorong agar anak-anak berani melapor.
"Tidak tersembunyi, sehingga tidak berlanjut," tuturnya.
Dia menjelaskan, kekerasan terhadap anak dipicu berbagai permasalahan mulai dari ekonomi, sosial dan lainnya.
"Faktornya banyak, pertama ekonomi, sosial apalagi Covid-19 seperti ini. Lalu kasus lain yakni kebergantungan terhadap hp," ujarnya.
Dia mencontohkan ada kasus kekerasan terhadap anak di Kasemen dapat ditangani setelah dilakukan mediasi.
"Kami mediasi dan tangani," tuturnya.
Baca juga: Najwa Shihab Soroti Kebebasan Saipul Jamil : Bahaya, Pelaku Kekerasan Seksual Bisa Gak Malu Lagi
Baca juga: Apa Itu Gaslighting, Kekerasan Mental dalam Hubungan serta Contoh Perkataan yang Diucapkan Pelaku
Jika berkaca pada kasus itu, kata dia, orang tua laki-laki melampiaskan kemarahan kepada anak karena kesulitan mendapatkan uang di masa pandemi Covid-19
"Sehingga untuk memenuhi melampiaskan pada anak. Kesal dan emosi akhirnya pelampiasan pada anak. Sudah kita tangani dan mediasi," ujarnya.
Untuk menanggulangi angka kasus kekerasan kepada anak, dia mengaku memiliki program empat sampai lima program.
Yaitu Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dari melibatkan kelurahan, masyarakat, usat pembelajaran keluarga (puspaga), konseling dan forum anak.
