Lapas Kelas 1 Tangerang Terbakar
Cerita Miris Napi Korban Kebakaran Lapas Tangerang, Menangis Setiap Hari Hanya Makan Kepala Lele
menurut Angeline, Petra sempat mengaku lebih baik menahan lapar daripada harus memakan makanan di lapas.
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
Yaitu, atas nama Hadiyanto asal Jakarta Utara, Adam Maulana asal Sukabumi dan Timothy asal Kabupaten Tangerang.
Kini, Iwan Setiawan bersama enam WBP lainnya masih berjuang hidup di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang.
Iwan Setiawan menderita luka bakar seluas 98 persen.
Baca juga: Diduga Ada Unsur Pidana, Ini Fakta Baru Kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang
Baca juga: Cerita Ibu Asal Serang Masih tak Menyangka Anaknya Jadi Korban Terbakarnya Lapas Kelas 1 Tangerang
Sejak insiden kebakaran maut itu terjadi, Iwan langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang dan mampu bertahan hidup hingga sekarang.
Di ruang ICU, Iwan dipasangkan ventilator untuk membantunya bernapas.
Selain itu, Liliek juga menjelaskan, upaya awal yang dilakukan tim dokter untuk menyelamatkan Iwan dan narapidana korban kebakaran luka berat lainnya adalah dengan memberikan cairan infus untuk penanganan dehidrasi.
Setelah itu pasien diberikan obat penopang kinerja jantung.
Jika kondisi stabil dan dinilai memungkinkan, tindakan lainnya adalah operasi.
Iwan dijadwalkan akan menjalani operasi pada Senin (13/9/2021), karena saat ini kondisinya belum stabil.
"Rencana hari Senin akan dioperasi," kata Koordinator Humas RSUD Kabupaten Tangerang, Liliek Kholidah, melalui apliaksi pesan singkat, Jumat (10/9/2021).
Liliek menjelaskan tentang operasi debridement yang akan dilakukan kepada Iwan.
"Debridement, prosedur pengangkatan jaringan kulit mati (nekrotik) yang terinfeksi untuk membantu penyembuhan luka," jelas Liliek.
Di sisi lain, Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi (HPI) RSUD Kabupaten Tangerang, Hilwani, menjelaskan, parahnya kondisi narapidana yang dirawat lantaran mereka lama terpanggang api.
Pengakuan salah satu korban, selama satu jam mereka dilalap sijago merah.
"Dari tujuh ini ada kurang lebih ada empat sampai lima yang parah, karena mereka ini mengalami trauma jalan napas. Mereka lama di dalam itu lebih dari satu jam kalau cerita dari pasien yang bisa diajak komunikasi," kata Hilwani.
Baca juga: Lapas Kelas 1 Tangerang Terbakar, Puluhan Warga Binaan Tewas, DPD RI dari Banten Dukung Investigasi
Baca juga: Bekas Kadishub Cilegon Dipindahkan ke Gedung Citrayuda Lapas Cilegon Bersama 10 Tahanan Beda Kasus