Fenomena Satu Pekan: Misteri Ribuan Burung Pipit Mati Berjatuhan di Bali dan Cirebon

Selama satu minggu ini telah terjadi peristiwa ribuan burung pipit berjatuhan dan mati di Gianyar, Bali dan Cirebon, Jawa Barat.

Editor: Glery Lazuardi
Tangkapan layar Instagram @balibroadcast/Kompas.com
Ribuan burung pipit jatuh berhamburan ke tanah viral di media sosial, Kamis (9/9/2021). 

TRIBUNBANTEN.COM - Selama satu minggu ini telah terjadi peristiwa ribuan burung pipit berjatuhan dan mati di Gianyar, Bali dan Cirebon, Jawa Barat.

Situasi ini membuat geger masyarakat.

Setelah fenomena itu dilakukan uji laboratorium untuk mengungkap misteri kematian massal burung pipit itu.

Baca juga: Sinopsis & Link Streaming Ikatan Cinta Malam Ini 16 September 2021, Andin Temukan Foto Misterius

Baca juga: Sinopsis & Link Streaming Ikatan Cinta Hari Ini 15 September 2021 : Pria Misterius Celakai Al Lagi

Apa hasilnya?

Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar telah menyerahkan hasil uji laboratorium itu pada Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Kabupaten Gianyar.

BBVet Denpasar melakukan pemeriksaan menggunakan metode uji hispatologi pada bangkai burung pipit yang berjatuhan.

Perlu diketahui, hispatologi adalah pemeriksaan untuk melihat perubahan morfologi (bentuk) sel dan jaringan.

Hasil uji laboratorium itu menunjukkan burung pipit yang mati secara massal di Gianyar tidak terjangkit penyakit.

"Kematian burung-burung tersebut tidak mengarah pada penyakit infeksius," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Gianyar Made Santiarka, Jumat (17/9/2021).

Santiarka menjelaskan, penyakit infeksius bisa disebabkan serangan mikroorganisme berupa bakteri, virus, jamur, dan parasit.

Sementara, pemeriksaan di laboratorium menunjukkan ribuang burung itu tidak mati karena serangan bakteri, virus, hingga parasit.

"Artinya kematian itu tidak disebabkan oleh mikroorganisme," ujar Santiarka.

Baca juga: Jejak HP Amalia Terkuak, Anjing Pelacak Endus Bungkusan Dekat Cuci Mobil, Dibuang Wanita Misterius

Baca juga: Misteri Hilangnya Gadis Lebak di Sungai Ciujung, Lenyap Usai Perayaan Ultah

BBVet juga melakukan pengujian dengan tes polymerase chain reaction (PCR) untuk Newcastle Disease (ND). Hasilnya, kawanan pipit itu tidak terdeteksi terjangkit penyakit flu burung.

Di tempat lain, Balai Kesehatan Hewan dan Kemasvet di Losari, Subang juga memeriksa bangkai burung pipit yang mati secara massal di Balai Kota Cirebon pada 14 September 2021.

Pemeriksaan ini bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Cirebon, Rumah Sakit Hewan Provinsi Jawa Barat, dan DKPP Jabar.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved